cara menghitung pph 21 karyawan

Cara482 Dilihat

Rintiksedu.id – Halo pembaca, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan panduan lengkap dan terbaru mengenai cara menghitung PPh 21 untuk karyawan sesuai dengan UU HPP. Dalam era perubahan aturan perpajakan yang semakin dinamis, penting bagi setiap perusahaan dan karyawan untuk memahami dan mematuhi ketentuan hukum terkini terkait PPh 21. Artikel ini akan menjelaskan perubahan terkini dalam lapisan tarif pajak dan memberikan contoh konkrit tentang cara menghitung PPh 21 dengan mengacu pada UU HPP. Kami juga akan mencermati manfaat penggunaan perangkat lunak penggajian, seperti Gadjian, untuk mempermudah dan memastikan perhitungan pajak yang akurat. Mari simak penjelasan yang lengkap berikut ini.

Perubahan Aturan Pajak Penghasilan (PPh)

Perubahan Aturan Pajak Penghasilan (PPh)

Pada awalnya, mari kita bahas perubahan-atubhan yang terjadi pada aturan Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia. Perubahan ini terkait dengan lapisan tarif pajak pada Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Pajak Penghasilan No 36 Tahun 2008. Dalam rangka penyempurnaan peraturan perpajakan, UU HPP memberlakukan lapisan tarif pajak penghasilan yang baru untuk orang pribadi. Lapisan tarif baru ini akan berlaku dalam perhitungan PPh 21. Sebelumnya, lapisan tarif hanya terdiri dari tiga kategori, namun sekarang lapisan tarif terdiri dari lima kategori yang secara proporsional meningkat seiring dengan peningkatan penghasilan. Dengan demikian, penentuan jumlah pajak yang harus dibayar oleh karyawan akan disesuaikan dengan penghasilan mereka.

Lapisan Tarif Pajak Penghasilan

Berikut adalah lapisan tarif pajak penghasilan terbaru berdasarkan UU HPP.

Penghasilan BrutoPersen PPh
< Rp 5.000.0005%
Rp 5.000.000 – Rp 15.000.00015%
Rp 15.000.000 – Rp 25.000.00025%
Rp 25.000.000 – Rp 50.000.00030%
> Rp 50.000.00035%

Contoh Perhitungan PPh 21 Karyawan Menurut UU HPP

Contoh Perhitungan PPh 21 Karyawan Menurut UU HPP

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang cara menghitung PPh 21 sesuai dengan UU HPP, berikut kami sajikan contoh perhitungan PPh 21 untuk karyawan dengan menggunakan tarif pajak yang baru.

Contoh 1: Karyawan dengan penghasilan bruto Rp 8.000.000

Pada contoh ini, karyawan memiliki penghasilan bruto sebesar Rp 8.000.000. Dalam hal ini, lapisan tarif pajak yang berlaku adalah 5% untuk penghasilan bruto di bawah Rp 5.000.000 dan 15% untuk penghasilan bruto di atas Rp 5.000.000. Berdasarkan perhitungan, PPh 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan ini adalah:

PPh 21 = (5% x Rp 5.000.000) + (15% x (Rp 8.000.000 – Rp 5.000.000))

PPh 21 = Rp 250.000 + Rp 450.000

PPh 21 = Rp 700.000

Contoh 2: Karyawan dengan penghasilan bruto Rp 20.000.000

Pada contoh ini, karyawan memiliki penghasilan bruto sebesar Rp 20.000.000. Dalam hal ini, lapisan tarif pajak yang berlaku adalah 5% untuk penghasilan bruto di bawah Rp 5.000.000, 15% untuk penghasilan bruto di antara Rp 5.000.000 dan Rp 15.000.000, dan 25% untuk penghasilan bruto di atas Rp 15.000.000. Berdasarkan perhitungan, PPh 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan ini adalah:

PPh 21 = (5% x Rp 5.000.000) + (15% x (Rp 15.000.000 – Rp 5.000.000)) + (25% x (Rp 20.000.000 – Rp 15.000.000))

PPh 21 = Rp 250.000 + Rp 1.000.000 + Rp 1.250.000

PPh 21 = Rp 2.500.000

Cara Praktis Perhitungan PPh Karyawan Terbaru

Seiring dengan perkembangan teknologi, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan aplikasi atau perangkat lunak penggajian, seperti Gadjian, untuk melakukan perhitungan PPh 21 secara otomatis dan akurat. Gadjian menyediakan fitur yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola data karyawan dan menghitung pajak dengan mudah. Dengan menggunakan Gadjian, perusahaan dapat menghindari kesalahan perhitungan manual dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang terbaru.

Pertanyaan Umum tentang Cara Menghitung PPh 21 Karyawan

Apa itu PPh 21?

Pajak Penghasilan Pasal 21 atau PPh 21 adalah pajak yang dikenakan kepada penerima penghasilan karyawan atau pekerja atas penghasilan yang diterima dalam jangka waktu tertentu.

Bagaimana cara menghitung PPh 21 untuk karyawan tetap?

Untuk menghitung PPh 21 karyawan tetap, dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Penghasilan Bruto – (Jumlah Tanggungan x Nilai Pajak Tanggungan) = Penghasilan Neto Setelah Pengurangan. Selanjutnya, Penghasilan Neto Setelah Pengurangan dikalikan dengan tarif PPh 21 yang berlaku.

Bagaimana cara menghitung PPh 21 untuk karyawan tidak tetap atau tidak berkesinambungan?

Untuk menghitung PPh 21 karyawan tidak tetap atau tidak berkesinambungan, setiap penghasilan bruto yang diterima dapat dihitung langsung dengan menggunakan tarif PPh 21 yang berlaku.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kami telah membahas secara lengkap tentang cara menghitung PPh 21 karyawan terbaru sesuai dengan UU HPP. Perubahan aturan pajak penghasilan memberikan dampak signifikan terhadap perhitungan PPh 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan karyawan untuk memahami dan mengikuti ketentuan terkini terkait perhitungan PPh 21. Penggunaan perangkat lunak penggajian, seperti Gadjian, dapat mempermudah dan memastikan perhitungan PPh 21 yang akurat. Dengan demikian, perusahaan dan karyawan dapat memastikan kepatuhan perpajakan dan menghindari risiko sanksi atau denda. Jadi, bagi perusahaan dan karyawan yang ingin melakukan perhitungan PPh 21 secara praktis dan efisien, kami merekomendasikan penggunaan Gadjian sebagai solusi terbaik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.

Saran Video Seputar : cara menghitung pph 21 karyawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *