Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut tincidunt, mi nec cursus venenatis, magna nunc elementum lacus, ut lacinia eros justo ac nunc. Maecenas vestibulum commodo facilisis. Fusce non efficitur ex. Integer consectetur erat lorem, a rutrum quam accumsan eu. Etiam lobortis suscipit odio quis tincidunt. Aliquam nec risus ultrices, congue neque et, blandit ipsum.
Nullam hendrerit pretium enim eget sagittis. Nam dignissim neque molestie, tincidunt metus quis, suscipit mi. Nulla facilisi. Donec dignissim elit vitae lobortis rutrum. Maecenas non urna quis metus malesuada scelerisque et eget mi. Fusce dictum, tellus id rutrum tincidunt, lacus libero commodo tellus, in pulvinar nulla dolor sit amet est.
Pengertian HPP atau Harga Pokok Penjualan
Arti HPP adalah harga pokok penjualan atau total biaya yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi atau membeli barang dagangan yang akan dijual. HPP sangat penting untuk menentukan harga jual yang tepat, mengukur keuntungan, dan mengontrol biaya. Dalam bisnis perniagaan, menghitung HPP dengan akurat sangatlah penting.
Komponen Penentu HPP Perusahaan Dagang
Pada perusahaan dagang, terdapat beberapa komponen yang menentukan HPP, yaitu:
- Inventaris awal (initial inventory): jumlah barang dagangan yang dimiliki pada awal periode.
- Inventaris akhir (ending inventory): jumlah barang dagangan yang tersisa pada akhir periode.
- Pembelian bersih (net purchases): harga beli barang dagangan setelah dikurangi potongan dan diskon.
Dengan menggunakan formula HPP = (Inventaris awal + Pembelian bersih) – Inventaris akhir, kita dapat menghitung HPP perusahaan dagang secara akurat.
Komponen Penentu HPP Perusahaan Manufaktur
Pada perusahaan manufaktur, komponen-komponen berikut mempengaruhi HPP:
- Biaya bahan baku (raw material cost): biaya pembelian bahan baku yang digunakan dalam produksi.
- Biaya tenaga kerja (labor cost): biaya upah pekerja yang terlibat dalam produksi.
- Biaya overhead pabrik (factory overhead cost): biaya-biaya produksi lainnya seperti listrik, air, dan sewa.
- Biaya produksi total (total production cost): total biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
HPP perusahaan manufaktur dapat dihitung dengan menggunakan rumus HPP = biaya produksi total / jumlah unit barang yang diproduksi.
Unsur HPP
HPP terdiri dari beberapa unsur utama yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya produksi total. Semua unsur ini harus dihitung dengan cermat dan akurat agar HPP dapat tercapai secara tepat.
Tujuan Menghitung HPP
Menghitung HPP memiliki beberapa tujuan, antara lain:
- Membantu menentukan harga jual barang atau jasa yang sesuai dengan biaya produksi.
- Mengukur keuntungan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa.
- Mengendalikan biaya produksi agar tetap efisien.
- Membantu pengambilan keputusan terkait penentuan harga, promosi, dan diskon.
- Membandingkan harga dan margin keuntungan dengan pesaing.
Rumus Menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan
Rumus menghitung HPP adalah sebagai berikut:
- Perusahaan dagang: HPP = (Inventaris awal + Pembelian bersih) – Inventaris akhir
- Perusahaan manufaktur: HPP = biaya produksi total / jumlah unit barang yang diproduksi
Dengan menggunakan rumus-rumus ini, kita dapat menghitung HPP dengan akurat.
Cara Menghitung HPP
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung HPP pada perusahaan dagang:
- Menghitung penjualan bersih dengan mengurangi harga jual dengan potongan dan diskon.
- Menghitung pembelian bersih dengan mengurangi harga beli dengan potongan dan diskon.
- Menghitung persediaan barang pada awal periode dan akhir periode.
- Menghitung HPP dengan menggunakan rumus HPP = (Inventaris awal + Pembelian bersih) – Inventaris akhir.
Contoh Perhitungan HPP
Berikut adalah contoh perhitungan HPP pada perusahaan dagang:
Rincian inventaris:
- Inventaris awal: Rp 10.000.000
- Inventaris akhir: Rp 5.000.000
- Pembelian bersih: Rp 15.000.000
Menggunakan rumus HPP = (Inventaris awal + Pembelian bersih) – Inventaris akhir, maka:
HPP = (Rp 10.000.000 + Rp 15.000.000) – Rp 5.000.000 = Rp 20.000.000
Terdapat 100 unit barang yang dijual, sehingga HPP per unit adalah Rp 20.000.000 / 100 = Rp 200.000
Langkah-langkah Menghitung HPP pada Perusahaan Manufaktur
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung HPP pada perusahaan manufaktur:
- Menghitung semua bahan baku yang digunakan dalam produksi.
- Menghitung biaya produksi lainnya seperti tenaga kerja dan overhead pabrik.
- Menghitung total biaya produksi dengan menjumlahkan biaya bahan baku dan biaya produksi lainnya.
- Menghitung HPP dengan menggunakan rumus HPP = biaya produksi total / jumlah unit barang yang diproduksi.
Menghitung Semua Bahan Baku yang Dipakai
Misalnya terdapat 2 bahan baku yang digunakan dalam produksi yaitu A dan B dengan masing-masing biaya sebesar Rp 10.000 dan Rp 20.000. Jumlah bahan baku yang digunakan adalah 100 unit.
Maka total biaya bahan baku yang digunakan adalah (Rp 10.000 x 100) + (Rp 20.000 x 100) = Rp 3.000.000
Menghitung Biaya Produksi Lain
Biaya produksi lainnya meliputi biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Misalnya biaya tenaga kerja sebesar Rp 1.000.000 dan biaya overhead pabrik sebesar Rp 500.000.
Maka total biaya produksi lainnya adalah Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 1.500.000
Menghitung Total Biaya Produksi
Total biaya produksi adalah jumlah dari biaya bahan baku dan biaya produksi lainnya. Dalam contoh ini, total biaya produksi adalah Rp 3.000.000 + Rp 1.500.000 = Rp 4.500.000.
Menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan
Jika terdapat 50 unit barang yang diproduksi, maka HPP per unit adalah Rp 4.500.000 / 50 = Rp 90.000.
Kesimpulan
Mengetahui cara menghitung HPP atau harga pokok penjualan sangat penting dalam bisnis. Dengan menghitung HPP dengan akurat, kita dapat menentukan harga jual yang tepat, mengukur keuntungan yang diperoleh, mengendalikan biaya produksi, dan membuat keputusan yang tepat terkait dengan penentuan harga dan diskon. Dalam perusahaan dagang, HPP terdiri dari inventaris awal, pembelian bersih, dan inventaris akhir. Sedangkan dalam perusahaan manufaktur, HPP terdiri dari biaya bahan baku, biaya produksi lainnya, dan jumlah unit barang yang diproduksi.