cara menghitung selamatan orang meninggal

Cara890 Dilihat

Halo, pembaca setia Rintiksedu.id! Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas topik yang menarik dan kaya akan tradisi budaya yang masih lestari di Jawa, yaitu “cara menghitung selamatan orang meninggal”. Sebagai penulis yang memiliki pengalaman dalam mengenal dan mempelajari adat Jawa, saya telah mengumpulkan informasi yang berguna dan ingin membagikannya kepada Anda semua. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan penjelasan detail serta rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung selamatan orang meninggal sesuai dengan tradisi Jawa. Jadi, mari kita mulai dan eksplorasi lebih dalam tentang cara menghormati orang yang telah meninggal dengan benar.

cara menghitung selamatan orang meninggal

Bagian I: Selamatan Orang Meninggal dalam Budaya Jawa

Tradisi Selamatan

Di Jawa, selamatan orang meninggal merupakan tradisi yang masih tetap di jalankan hingga saat ini. Selamatan dil akukan setelah prosesi pemakaman dan memiliki tujuan yang sangat mulia. Melalui selamatan, kita menghantarkan almarhum menuju kesempurnaan jiwa dan raga.

Selamatan tidak hanya masyarakat Jawa, tetapi juga menjadi bagian dari akulturasi budaya antara agama Islam dan tradisi Jawa. Selamatan di dalam budaya Jawa juga bertujuan sebagai media untuk mengirim doa dan mengharapkan keselamatan bagi sanak keluarga yang telah tiada.

Rangkaian Selamatan

Terdapat delapan kali selamatan yang di lakukan dalam periode tertentu setelah seseorang meninggal. Setiap selamatan memiliki keunikan dan signifikansi tersendiri dalam upacara selamatan orang meninggal. Periode-periode selamatan tersebut antara lain:

  1. Geblag atau selamatan tepat hari meninggal
  2. Nelung Dina atau selamatan tiga hari meninggal
  3. Mitung Dina atau selamatan tujuh hari meninggal
  4. Matangpuluh Dina atau selamatan 40 hari meninggal
  5. Nyatus Dina atau selamatan 100 hari meninggal
  6. Pendhak 1 atau Mendhak sepisan
  7. Pendhak 2 atau Mendhak Pindo
  8. Selamatan 1000 hari meninggal

Bagian II: Rumus Perhitungan Hari Selamatan

Geblag: Selamatan Tepat Hari Meninggal

Geblag adalah selamatan yang dilakukan pada hari yang sama dengan prosesi pemakaman. Rumus yang di gunakan untuk menghitung geblag adalah rumus jisarji. Anda perlu mengetahui tanggal Masehi saat seseorang meninggal untuk dapat menghitung geblag dengan benar.

Nelung Dina: Selamatan Tiga Hari Meninggal

Selamatan nelung dina dil akukan setelah tiga hari kematian dan menggunakan rumus lusarlu. Rumus ini berdasarkan pada penanggalan Jawa yang melibatkan perhitungan pasaran ketiga dan hari ketiga.

Mitung Dina: Selamatan Tujuh Hari Meninggal

Mitung dina di lakukan pada hari ketujuh setelah seseorang meninggal dan menggunakan rumus tusaro. Dalam rumus ini, Anda perlu menghitung pasaran kedua dan hari ketujuh.

Matangpuluh Dina: Selamatan 40 Hari Meninggal

Matangpuluh dina di lakukan pada hari keempat puluh setelah kematian dan dalam perhitungannya menggunakan rumus masarma. Untuk menghitung matangpuluh dina, Anda perlu mempertimbangkan pasaran kelima dan hari kelima.

Nyatus Dina: Selamatan 100 Hari Meninggal

Selamatan nyatus dina di lakukan setelah 100 hari meninggal dan menggunakan rumus rosarma. Perhitungan untuk nyatus dina melibatkan penanggalan pasaran kelima dan hari kedua

cara menghitung selamatan orang meninggal

Bagian III: Perhitungan Penanggalan Jawa

Sebelum kita memahami lebih lanjut mengenai rumus-rumus perhitungan selamatan, penting untuk memiliki pemahaman tentang penanggalan Jawa. Penanggalan Jawa menggunakan konsep neptu untuk menghitung hari, hari pasaran, bulan, dan tahun.

Neptu untuk Hari

Daftar neptu dalam penanggalan Jawa untuk hari adalah sebagai berikut:

  • Minggu (Minggu) memiliki neptu 5
  • Senin (Senin) memiliki neptu 4
  • Selasa (Selasa) memiliki neptu 3
  • Rabu (Rebo) memiliki neptu 7
  • Kamis (Kemis) memiliki neptu 8
  • Jumat (Jemuah) memiliki neptu 6
  • Sabtu (Sebtu) memiliki neptu 9

Neptu untuk Hari Pasaran

Untuk hari pasaran dalam penanggalan Jawa, neptu yang di gunakan adalah sebagai berikut:

  • Legi memiliki neptu 5
  • Paing memiliki neptu 9
  • Pon memiliki neptu 7
  • Wage memiliki neptu 4
  • Kliwon memiliki neptu 8

Neptu untuk Bulan

HitunganNeptu dalam penanggalan Jawa untuk bulan adalah sebagai berikut:

  • Sura memiliki neptu 7
  • Sapar memiliki neptu 2
  • Rabiul Awal memiliki neptu 3
  • Rabiul Akhir memiliki neptu 5
  • Jumadil Awal memiliki neptu 6
  • Jumadil Akhir memiliki neptu 1
  • Rajab memiliki neptu 2
  • Ruwah memiliki neptu 4
  • Puasa memiliki neptu 5
  • Syawal memiliki neptu 7
  • Zulkaidah memiliki neptu 1
  • Besar memiliki neptu 3

Neptu untuk Tahun

Bagi neptu tahun dalam penanggalan Jawa, Anda dapat merujuk pada daftar berikut:

  • Alip memiliki neptu 1
  • Ehe memiliki neptu 5
  • Jimawal memiliki neptu 3
  • Je memiliki neptu 7
  • Dal memiliki neptu 4
  • Be memiliki neptu 2
  • Wawu memiliki neptu 6
  • Jimakir memiliki neptu 3

Bagian IV: Contoh Perhitungan Hari Selamatan

Sekarang, mari kita lihat beberapa contoh perhitungan hari selamatan berdasarkan rumus dan penanggalan Jawa yang telah kita pelajari:

1. Geblag: Selamatan Tepat Hari Meninggal

Rumus: Jumat Wage 1 Agustus 2020

2. Nelung Dina: Selamatan Tiga Hari Meninggal

Rumus: Senin Pahing 4 Agustus 2020

3. Mitung Dina: Selamatan Tujuh Hari Meninggal

Rumus: Jumat Legi 8 Agustus 2020

4. Matangpuluh Dina: Selamatan 40 Hari Meninggal

Rumus: Kamis Wage 10 September 2020

5. Nyatus Dina: Selamatan 100 Hari Meninggal

Rumus: Senin Wage 9 November 2020

6. Pendhak 1: Mendhak Sepisan (354 hari)

Rumus: Rabu Pon 21 Juli 2021

7. Pendhak 2: Mendhak Pindo (708 hari)

Rumus: Minggu Pahing 10 Juli 2022

8. Selamatan 1000 Hari Meninggal

Rumus: Jumat Wage 28 April 2023

Neptu dalam Penanggalan Jawa

Perlu diketahui bahwa dalam setiap perhitungan selamatan, kami telah menggunakan neptu yang sesuai dengan penanggalan Jawa. Setelah memahami neptu dalam penanggalan Jawa, Anda akan lebih mudah menghitung dan membaca tanggal selamatan orang meninggal. Pastikan Anda memperhatikan neptu hari, hari pasaran, bulan, dan tahun saat menghitung selamatan.

Bagian V: FAQ

Pertanyaan 1: Apa maksud selamatan orang meninggal?

Jawaban: Selamatan orang meninggal merupakan tradisi dalam budaya Jawa yang dilakukan untuk menghormati dan mendoakan almarhum agar mendapatkan keselamatan dan kedamaian di alam barzakh.

Pertanyaan 2: Mengapa selamatan harus dilakukan dalam periode tertentu setelah seseorang meninggal?

Jawaban: Periode selamatan yang telah ditentukan memiliki signifikansi budaya dan religius dalam tradisi Jawa. Selamatan dilakukan dalam rangka memberikan penghormatan dan doa untuk keberangkatan almarhum ke alam baka.

Pertanyaan 3: Apa itu Pendhak 1 dan Pendhak 2?

Jawaban: Pendhak 1 dan Pendhak 2 adalah selamatan yang dilakukan setelah 354 dan 708 hari kematiannya. Pendhak 1 dilakukan setelah setahun kematian, sedangkan Pendhak 2 dilakukan setelah dua tahun kematian.

Pertanyaan 4: Mengapa neptu penting dalam penanggalan Jawa?

Jawaban: Neptu digunakan untuk menghitung hari, hari pasaran, bulan, dan tahun dalam penanggalan Jawa. Neptu memberikan nilai numerik pada setiap komponen waktu dalam penanggalan Jawa dan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan selamatan maupun tanggal-tanggal penting lainnya.

Pertanyaan 5: Apakah rumus perhitungan selamatan dapat berbeda-beda di setiap daerah di Jawa?

Jawaban: Ya, terkadang terdapat variasi rumus perhitungan selamatan di setiap daerah di Jawa. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh pengaruh budaya lokal atau perbedaan tradisi yang turun-temurun di suatu daerah tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan praktik selamatan yang berlaku di daerah Anda.

Bagian VI: Kesimpulan

Dalam budaya Jawa, selamatan orang meninggal adalah sebuah tradisi yang masih lestari hingga saat ini. Perhitungan selamatan yang tepat sangatlah penting karena berhubungan dengan tata cara adat dan kepercayaan yang dipegang erat oleh masyarakat Jawa. Dalam artikel ini, kami telah membahas cara menghitung selamatan orang meninggal dengan rumus-rumus yang sesuai dengan tradisi Jawa. Kami juga telah menjelaskan tentang penanggalan Jawa dan pentingnya memahami neptu dalam perhitungan selamatan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai adat dan tradisi Jawa dalam menghormati orang yang telah meninggal.

Saran Vidio Untuk Anda mengenai : cara menghitung selamatan orang meninggal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *