bagaimana cara mencegah penyakit polio

Teknologi106 Dilihat

Polio masih ada, tetapi kasusnya telah berkurang secara signifikan

Polio masih ada, meskipun jumlah kasus telah berkurang lebih dari 99% sejak tahun 1988.

Rintiksedu.id – Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus. Meskipun upaya global untuk memberantas penyakit ini telah menghasilkan penurunan yang signifikan dalam jumlah kasus, polio masih ada di dunia ini. Sejak tahun 1988, kasus polio telah berkurang lebih dari 99%. Saat ini, hanya ada tiga negara yang melaporkan penularan polio yang sedang berlangsung, yaitu Pakistan, Afghanistan, dan Nigeria.

Salah satu alasan utama mengapa polio masih ada adalah karena adanya risiko poliovirus diimpor ke negara-negara yang bebas polio dan menyebar di antara populasi yang tidak divaksinasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana mencegah penyakit polio dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Pentingnya vaksinasi untuk mencegah polio

Polio tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dicegah dengan vaksinasi

Vaksinasi merupakan langkah paling efektif untuk mencegah penyakit polio. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan polio, oleh karena itu, vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk melindungi diri dari penyakit ini.

Vaksinasi polio telah terbukti efektif dalam mengurangi jumlah kasus polio secara dramatis. Lebih dari 10 miliar dosis vaksin polio oral (VPO) telah diberikan sejak vaksin ini diperkenalkan, mencegah lebih dari 13 juta kasus polio di seluruh dunia.

Mengenal polio bervariasi hasil dari vaksin

Polio bervariasi hasil dari vaksin dapat terjadi pada populasi yang tidak divaksinasi dengan baik

Polio bervariasi hasil dari vaksin dapat terjadi ketika poliovirus yang dilemahkan dalam vaksin beredar di antara populasi yang tidak divaksinasi dengan baik untuk jangka waktu yang lama. Virus dalam vaksin yang dilemahkan dapat mengalami perubahan genetik dan menjadi jauh lebih kuat. Virus ini disebut circulating vaccine-derived poliovirus (cVDPV) yang dapat menyebabkan polio pada individu yang tidak divaksinasi atau terlalu sedikit divaksinasi.

Perlu dicatat bahwa risiko polio bervariasi hasil dari vaksin sangat kecil dibandingkan dengan manfaat besar vaksin polio dalam mencegah penyakit ini. Vaksin polio oral yang menggunakan virus yang dilemahkan masih merupakan alat yang efektif untuk menghentikan penyebaran polio di seluruh dunia.

Upaya global dalam mencegah penularan polio

Program Transisi Polio (WHO TEAM)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meluncurkan Program Transisi Polio untuk memperkuat upaya global dalam mencegah penularan polio. Program ini bertujuan untuk mencapai panggilan Polio Endgame Strategy 2019-2023 yang dirancang untuk memberantas tiga strain poliovirus liar, meningkatkan keamanan vaksinasi, dan memastikan pemberian vaksin polio yang aman dan efektif.

INFOGRAFIK: Fakta tentang polio

Poliomielitis

– Poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus.

– Virus ini menyebar melalui kontak dengan tinja orang yang terinfeksi atau melalui penyebaran dari orang yang sudah terinfeksi.

– Poliovirus hanya menyerang manusia dan bisa menyebar dengan cepat di komunitas yang tidak divaksinasi dengan baik.

– Tanda-tanda awal infeksi polio termasuk demam, kelelahan, mual, muntah, sakit kepala, kaku kuduk, dan nyeri pada otot dan kaki.

Pemberantasan polio

– Upaya global untuk memberantas penyakit polio dimulai pada tahun 1988.

– Kasus polio telah berkurang lebih dari 99% sejak saat itu.

– Hanya ada tiga negara yang melaporkan penularan polio yang sedang berlangsung saat ini.

– Vaksinasi polio terus dilakukan untuk mencegah penularan polio yang diimpor ke negara-negara yang bebas polio.

Subscribe to the WHO newsletter →

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Cara Mencegah Penyakit Polio

1. Apa itu polio?

Polio, atau poliomyelitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus. Virus ini menyebar melalui kontak dengan tinja orang yang terinfeksi atau melalui penyebaran dari orang yang sudah terinfeksi. Poliovirus hanya menyerang manusia dan bisa menyebar dengan cepat di komunitas yang tidak divaksinasi dengan baik.

2. Bagaimana polio dapat dicegah?

Polio dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksinasi polio telah terbukti efektif dalam mengurangi jumlah kasus polio secara dramatis.

3. Berapa banyak dosis vaksin polio yang harus diambil?

Rekomendasi vaksinasi polio bervariasi di setiap negara. Namun, dalam situasi berisiko tinggi, serangkaian tiga dosis vaksin polio dianjurkan untuk memberikan perlindungan yang optimal.

4. Siapa yang harus divaksinasi terhadap polio?

Semua orang, terutama anak-anak, harus divaksinasi terhadap polio. Vaksinasi diberikan dalam beberapa dosis sebagai bagian dari program imunisasi rutin.

5. Apa efek samping yang mungkin terjadi setelah vaksinasi polio?

Seperti halnya dengan semua vaksin, vaksin polio dapat menyebabkan efek samping ringan, seperti demam ringan atau kemerahan pada tempat suntikan. Efek samping ini biasanya hanya bersifat sementara dan hilang dengan sendirinya.

6. Apakah orang yang sudah divaksinasi terhadap polio masih dapat tertular penyakit ini?

Orang yang sudah divaksinasi terhadap polio memiliki perlindungan yang baik terhadap penyakit ini. Namun, kekebalan yang terbentuk melalui vaksinasi tidak 100% sempurna, sehingga ada sedikit kemungkinan mereka masih dapat terinfeksi jika terpapar virus yang disebabkan oleh orang yang terinfeksi. Namun, gejala yang terjadi pada orang yang sudah divaksinasi biasanya lebih ringan daripada pada orang yang tidak divaksinasi.

7. Apakah vaksin polio tersedia secara gratis?

Vaksin polio tersedia secara gratis melalui program imunisasi rutin di banyak negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi kesehatan internasional lainnya juga melakukan program yang bertujuan untuk memberikan akses vaksin polio kepada semua orang.

8. Apakah orang dewasa juga harus divaksinasi terhadap polio?

Prioritas vaksinasi polio adalah untuk anak-anak. Namun, dalam situasi tertentu, seperti perjalanan ke daerah dengan risiko tinggi atau kontak dengan orang yang terinfeksi polio, orang dewasa juga dapat direkomendasikan untuk divaksinasi.

9. Apakah vaksinasi polio memberikan perlindungan seumur hidup?

Vaksinasi polio memberikan perlindungan yang baik, namun tingkat kekebalan tubuh dapat menurun seiring waktu. Untuk itu, dalam beberapa situasi, booster vaksinasi dapat direkomendasikan untuk memperkuat kekebalan tubuh.

10. Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu mencegah penyebaran polio?

Anda dapat membantu mencegah penyebaran polio dengan:

– Menjalani vaksinasi polio secara teratur dan mengikuti rekomendasi imunisasi dari pemerintah dan profesional kesehatan.

– Mencuci tangan dengan sabun dan air yang bersih secara teratur.

– Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi.

Kesimpulan

Polio adalah penyakit yang masih ada di dunia ini, meskipun kasusnya telah berkurang secara signifikan sejak tahun 1988. Vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk mencegah penyakit polio, dan saat ini vaksinasi polio telah terbukti efektif dalam mengurangi jumlah kasus secara signifikan.

Bagi siapa pun, terutama anak-anak, vaksinasi polio harus menjadi bagian dari program imunisasi rutin. Polio bervariasi hasil dari vaksin dapat terjadi ketika vaksin-virus beredar di antara populasi yang tidak divaksinasi dengan baik. Meskipun risiko ini sangat kecil, manfaat besar dalam mencegah polio jauh lebih penting.

Untuk mencegah penyebaran polio, penting bagi semua orang untuk menjalani vaksinasi polio secara teratur dan mengikuti tindakan pencegahan seperti mencuci tangan dan menjaga kebersihan. Dengan upaya global yang terus dilakukan, diharapkan bahwa kita dapat mencapai tujuan untuk melenyapkan polio dan menjadikan dunia ini bebas dari penyakit ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *