rintiksedu.id – Safe Mode adalah fitur penting dalam sistem operasi Windows yang memungkinkan pengguna memperbaiki masalah pada laptop, seperti bug, malware, atau driver yang bermasalah. Dalam mode ini, sistem hanya memuat komponen dasar yang diperlukan agar Windows bisa berjalan, sehingga memudahkan troubleshooting tanpa gangguan dari program pihak ketiga.
Bagi Anda yang mengalami kendala seperti layar blank, crash, atau laptop lemot akibat software tertentu, masuk ke Safe Mode bisa menjadi solusi efektif. Artikel ini akan membahas berbagai metode yang bisa digunakan untuk mengakses Safe Mode dengan mudah.
Daftar isi artikel
Apa Itu Safe Mode dan Kapan Perlu Menggunakannya?

Safe Mode adalah mode diagnostik pada Windows yang hanya memuat driver dan layanan dasar. Mode ini sangat berguna untuk mengatasi berbagai permasalahan pada laptop, seperti:
- Menghapus malware atau virus yang tidak bisa dihapus dalam mode normal.
- Memperbaiki kesalahan driver yang menyebabkan crash atau error.
- Mengembalikan sistem ke kondisi stabil setelah instalasi software yang bermasalah.
- Menganalisis penyebab error Windows, seperti Blue Screen of Death (BSOD).
Jika laptop Anda mengalami gejala yang mencurigakan, seperti sering restart sendiri atau program berjalan lambat, masuk ke Safe Mode bisa membantu mengidentifikasi dan memperbaiki masalah tersebut.
Cara Masuk ke Safe Mode di Windows 10 dan 11
Terdapat beberapa metode untuk masuk ke Safe Mode, tergantung pada apakah laptop masih bisa booting normal atau tidak.
1. Melalui System Configuration (MSConfig)
Jika laptop masih bisa menyala dengan normal, Anda bisa menggunakan fitur System Configuration untuk masuk ke Safe Mode. Berikut langkah-langkahnya:
- Tekan tombol Windows + R, lalu ketik msconfig dan tekan Enter.
- Pada jendela System Configuration, buka tab Boot.
- Centang opsi Safe boot, lalu pilih mode yang diinginkan:
- Minimal: Mode dasar tanpa akses jaringan.
- Network: Safe Mode dengan akses internet.
- Alternate shell: Safe Mode dengan Command Prompt.
- Klik Apply, lalu OK.
- Restart laptop, dan Windows akan masuk ke Safe Mode secara otomatis.
Untuk kembali ke mode normal, ulangi langkah di atas dan hapus centang pada opsi Safe boot.
2. Menggunakan Tombol Shift + Restart
Jika Anda tidak bisa mengakses System Configuration atau ingin cara yang lebih cepat, gunakan metode ini:
- Klik tombol Start, lalu pilih Power.
- Tekan dan tahan tombol Shift, lalu klik Restart.
- Setelah laptop restart, masuk ke menu Advanced Startup Options.
- Pilih Troubleshoot > Advanced options > Startup Settings.
- Klik Restart, lalu pilih opsi Enable Safe Mode dengan menekan angka yang sesuai (biasanya 4 atau 5 untuk Safe Mode dengan jaringan).
Baca juga: Cara agar laptop tidak lemot dengan Windows +R
3. Lewat Menu Advanced Startup Saat Booting
Jika laptop tidak bisa masuk Windows sama sekali, Anda bisa mencoba cara ini:
- Hidupkan laptop dan segera tekan tombol F8 atau Shift + F8 berulang kali sebelum logo Windows muncul.
- Jika berhasil, akan muncul Advanced Boot Options.
- Pilih Safe Mode, lalu tekan Enter.
Namun, pada Windows 10 dan 11, metode ini kadang tidak bekerja karena booting lebih cepat. Jika gagal, gunakan metode berikutnya.
4. Menggunakan Recovery Mode (Jika Windows Tidak Bisa Booting)
Jika laptop mengalami crash atau gagal booting, Anda bisa masuk ke Safe Mode menggunakan menu Recovery:
- Nyalakan laptop, lalu matikan paksa (tahan tombol power selama 5 detik) sebelum Windows selesai booting.
- Ulangi langkah ini 3 kali sampai laptop masuk ke mode Windows Recovery.
- Pilih Advanced Options > Troubleshoot > Advanced options > Startup Settings.
- Klik Restart, lalu pilih opsi Safe Mode dengan menekan angka yang sesuai.
Metode ini berguna jika laptop mengalami error serius yang mencegah booting ke Windows.
5. Menggunakan USB Recovery Drive
Jika semua cara di atas tidak berhasil, Anda bisa menggunakan USB Recovery Drive:
- Siapkan flash drive bootable Windows menggunakan Media Creation Tool.
- Sambungkan flash drive, lalu nyalakan laptop dan masuk ke BIOS (tekan F2 atau Del saat startup).
- Atur boot priority ke USB, lalu simpan dan keluar.
- Setelah masuk ke menu instalasi Windows, pilih Repair your computer.
- Pilih Advanced Options > Troubleshoot > Advanced options > Startup Settings.
- Klik Restart, lalu pilih Safe Mode.
Metode ini berguna jika sistem operasi benar-benar rusak dan tidak bisa booting sama sekali.
Baca juga: Cara install ulang windows 10 dengan mudah dan cepat
Tips Menggunakan Safe Mode untuk Memperbaiki Laptop
Setelah berhasil masuk ke Safe Mode, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Uninstall aplikasi atau driver yang bermasalah melalui Control Panel > Programs and Features.
- Jalankan Windows Defender atau antivirus untuk memindai dan menghapus malware.
- Gunakan System Restore jika ingin mengembalikan sistem ke kondisi sebelumnya.
- Perbarui driver atau rollback ke versi sebelumnya jika terjadi crash setelah update.
- Cek error menggunakan Command Prompt, misalnya dengan mengetik
sfc /scannow
untuk memperbaiki file sistem yang corrupt.
Setelah troubleshooting selesai, Anda bisa kembali ke mode normal dengan merestart laptop.
Baca juga: Cara Mengatasi Laptop Blank Hitam Tapi Hidup dengan Mudah
Safe Mode adalah fitur penting yang bisa membantu mengatasi berbagai masalah pada laptop, mulai dari virus, crash sistem, hingga driver yang bermasalah. Terdapat berbagai cara untuk masuk ke Safe Mode, baik melalui System Configuration, tombol Shift + Restart, hingga menggunakan USB Recovery jika Windows tidak bisa booting.
Dengan memahami cara mengakses dan menggunakan Safe Mode, Anda dapat dengan mudah melakukan perbaikan sendiri tanpa perlu bantuan teknisi. Jika laptop masih bermasalah setelah mencoba Safe Mode, pertimbangkan untuk melakukan reset Windows atau reinstall sistem operasi.
Semoga panduan ini membantu! Jika Anda memiliki pertanyaan atau pengalaman dalam menggunakan Safe Mode, silakan berbagi di kolom komentar.