cara membuat hipotesis

Cara550 Dilihat

Oleh Rintiksedu.id

gambar artikel unggulan

Pendahuluan

Bertanya-tanya tentang bagaimana cara membuat hipotesis penelitian yang baik? Sebagai seorang peneliti dengan pengalaman di bidang ini, saya mengerti betapa pentingnya hipotesis dalam setiap penelitian. Dalam artikel ini, saya akan memberikan panduan tentang cara membuat hipotesis penelitian yang benar dan efektif.

Menurut S. Nasution, pengertian hipotesis adalah suatu dugaan sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui pengujian. Hipotesis penelitian memiliki beberapa tujuan dan fungsi, antara lain untuk menguji teori, menerangkan fenomena sosial, membantu membuat kerangka kesimpulan, mendorong munculnya teori, dan mengarahkan penelitian.

Pengertian Hipotesis Penelitian

1. S. Nasution – Pengertian Hipotesis

Salah satu pengertian hipotesis penelitian dapat ditemukan dalam buku Metode Penelitian S. Nasution yang menyebutkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara yang berisikan jawaban sementara dari rumusan masalah.

2. KBBI – Pengertian Hipotesis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hipotesis adalah pertanyaan awal yang dirumuskan untuk mencari penjelasan atau untuk membantu penyelidikan.

3. Zikmund – Pengertian Hipotesis

Menurut Zikmund, hipotesis adalah jawaban yang diajukan dalam bentuk pernyataan terhadap pertanyaan penelitian yang diajukan. Hipotesis juga merupakan suatu bentuk jawaban sementara yang menjadi fokus dari penelitian tersebut.

4. Djarwanto – Pengertian Hipotesis

Dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Ilmiah”, Djarwanto menjelaskan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel yang akan diuji kebenarannya dengan melakukan penelitian.

5. Erwan Agus Purwanto & Diah Ratih Sulistyastuti – Pengertian Hipotesis

Erwan Agus Purwanto dan Diah Ratih Sulistyastuti dalam bukunya yang berjudul “Penyusunan Proposal Skripsi” menyebutkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang diajukan dalam bentuk pernyataan yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian.

6. Donald – Pengertian Hipotesis

Selanjutnya, Donald menjelaskan dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial” bahwa hipotesis adalah jawaban yang diajukan terhadap pertanyaan dalam penelitian yang dibentuk berdasarkan teori, literatur, pengamatan, dan pemikiran pengamat.

7. Sumadi Suryabrata – Pengertian Hipotesis

Menurut Sumadi Suryabrata dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian”, hipotesis adalah dugaan atau tebakan sementara mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian.

8. Mundilarso – Pengertian Hipotesis

Mundilarso menjelaskan dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan” bahwa hipotesis adalah dugaan sementara atau penjelasan dari rumusan masalah penelitian yang perlu diuji melalui proses penelitian dan pengujian.

Tujuan Dan Fungsi Hipotesis

1. Untuk Menguji Teori

Salah satu tujuan hipotesis penelitian adalah untuk menguji teori-teori yang ada di dalam penelitian tersebut. Dengan adanya hipotesis, peneliti dapat merumuskan asumsi yang kemudian diuji kebenarannya melalui proses penelitian.

2. Menerangkan Fenomena Sosial

Hipotesis juga berfungsi untuk menerangkan fenomena sosial yang ada di masyarakat. Dalam penelitian sosial, hipotesis digunakan untuk merumuskan dugaan penelitian yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam rumusan masalah.

3. Membantu Membuat Kerangka Kesimpulan

Hipotesis juga berperan dalam membantu membuat kerangka kesimpulan dari penelitian. Dengan adanya hipotesis, peneliti dapat menguji dugaan terhadap data yang telah dikumpulkan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang objektif.

4. Mendorong Munculnya Teori

Penelitian yang dilakukan dengan adanya hipotesis yang kuat dan didukung oleh data yang valid dapat mendorong munculnya teori-teori baru. Hipotesis yang terbukti kebenarannya melalui penelitian dapat menjadi landasan untuk mengembangkan teori yang lebih kompleks.

5. Mengarahkan Penelitian

Hipotesis juga berfungsi untuk mengarahkan jalannya penelitian. Dengan adanya hipotesis, peneliti memiliki arah yang jelas dalam melakukan penelitian dan mengumpulkan data yang relevan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut.

Jenis-Jenis Hipotesis

A. Berdasarkan Hubungan Antara Variabel

Salah satu cara mengklasifikasikan jenis-jenis hipotesis adalah berdasarkan hubungan antara variabel-variabel yang ada. Jenis-jenis hipotesis berdasarkan hubungan antara variabel ini meliputi:

  • Hipotesis Asosiatif: Hipotesis ini berfokus pada adanya hubungan asosiatif antara dua variabel. Contohnya, “Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula tingkat pendapatan yang diperoleh.”
  • Hipotesis Kausal: Hipotesis ini berfokus pada adanya hubungan sebab-akibat antara dua variabel. Contohnya, “Peningkatan tingkat pendidikan akan meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan.”
  • Hipotesis Nol: Hipotesis ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara dua variabel. Contohnya, “Tidak ada hubungan antara jam belajar dan hasil ujian.”
  • Hipotesis Alternatif: Hipotesis ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara dua variabel. Contohnya, “Ada hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan risiko kegemukan.”

B. Berdasarkan Hubungan Tingkat Eksplanasi yang Akan Diuji

Jenis hipotesis lainnya dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat eksplanasi yang akan diuji. Jenis-jenis hipotesis berdasarkan tingkat eksplanasi ini meliputi:

  • Hipotesis Deskriptif: Hipotesis ini bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran tentang suatu fenomena atau kejadian.
  • Hipotesis Explanatory: Hipotesis ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang ada.
  • Hipotesis Predictive: Hipotesis ini bertujuan untuk membuat prediksi mengenai dampak dari suatu variabel terhadap variabel lainnya.

C. Berdasarkan Keluasan Variabel

Ada juga jenis hipotesis yang diklasifikasikan berdasarkan keluasan variabel yang dicakup. Jenis-jenis hipotesis berdasarkan keluasan variabel ini meliputi:

  • Hipotesis Univariate: Hipotesis ini berkaitan dengan satu variabel tertentu.
  • Hipotesis Multivariate: Hipotesis ini berkaitan dengan lebih dari satu variabel dan hubungan antara variabel-variabel tersebut.
  • Hipotesis Multidimensional: Hipotesis ini berkaitan dengan lebih dari satu dimensi variabel yang ada.

Ciri-Ciri Dan Karakteristik Hipotesis Yang Baik

1. Hipotesis Harus Memiliki Daya Penjelas

Hipotesis yang baik harus dapat memberikan penjelasan yang memuaskan mengenai hubungan antara variabel-variabel yang ada. Hipotesis haruslah logis dan dapat diterima berdasarkan pengetahuan yang ada.

2. Hipotesis Harus Menyatakan Adanya Hubungan Antara Variabel-Variabel

Hipotesis harus dapat menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel yang ada dalam penelitian tersebut. Hipotesis ini akan menjadi landasan untuk menguji apakah hubungan tersebut benar adanya atau tidak.

3. Hipotesis Harus Dapat Diuji

Hipotesis haruslah dapat diuji kebenarannya menggunakan metode ilmiah atau teknik analisis yang sesuai. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis diuji menggunakan statistik inferensial untuk menarik kesimpulan yang obyektif.

4. Hipotesis Bersifat Sederhana Dan Seringkas Mungkin

Idealnya, hipotesis haruslah diungkapkan dengan cara yang sederhana dan sejelas mungkin. Hipotesis yang terlalu panjang dan rumit dapat menyulitkan dalam pengujian dan analisis data.

Cara Membuat Hipotesis Penelitian

1. Membuat Hipotesis Berdasarkan Rumusan Masalah Penelitian

Langkah pertama dalam membuat hipotesis penelitian adalah dengan merumuskan masalah penelitian secara jelas dan spesifik. Rumusan masalah akan menjadi landasan untuk membuat hipotesis yang relevan dengan topik penelitian.

2. Hipotesis Pendahuluan

Setelah merumuskan masalah penelitian, langkah selanjutnya adalah membuat hipotesis pendahuluan. Hipotesis pendahuluan adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan dalam bentuk pernyataan yang akan diuji dalam penelitian.

3. Mengumpulkan Data

Setelah merumuskan hipotesis pendahuluan, selanjutnya adalah mengumpulkan data yang relevan untuk menguji hipotesis tersebut. Data dapat dikumpulkan melalui berbagai metode, seperti wawancara, observasi, atau pengumpulan data sekunder.

4. Pengolahan Hipotesis

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan hipotesis. Pengolahan hipotesis meliputi analisis data dan penggunaan metode statistik untuk menguji kebenaran hipotesis.

5. Uji Hipotesis

Setelah pengolahan hipotesis selesai dilakukan, langkah terakhir adalah menguji hipotesis tersebut. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik statistik inferensial, seperti uji t, uji F, atau uji chi-square, tergantung pada jenis data yang dimiliki.

Syarat Menyusun Hipotesis

Agar hipotesis yang dibuat memiliki kualitas yang baik, terdapat beberapa syarat yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Hipotesis haruslah berdasarkan fakta atau informasi yang ada.
  • Hipotesis haruslah bersifat jelas, konkret, dan spesifik.
  • Hipotesis haruslah memiliki variabel yang dapat diukur atau diamati.
  • Hipotesis haruslah dapat diuji dengan menggunakan metode ilmiah yang relevan.

Jenis Penelitian yang Menggunakan Hipotesis

Hipotesis penelitian umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif, di mana data yang dikumpulkan dapat dianalisis secara statistik. Penelitian kualitatif juga dapat menggunakan hipotesis, tetapi biasanya lebih bersifat eksploratori dan tidak selalu menggunakan metode statistik dalam pengujian hipotesisnya.

Bagaimana Jika Hipotesis Ditolak atau Tidak Sesuai dengan Hasil Penelitian?

Jika hipotesis yang diajukan dalam penelitian Anda ditolak atau tidak sesuai dengan hasil penelitian, hal ini tidak berarti penelitian Anda gagal. Penting untuk tetap melaporkan hasil penelitian yang sesuai dengan data yang ditemukan, baik itu dapat memperkuat atau melemahkan hipotesis yang diajukan.

Contoh Hipotesis Untuk Penelitian

Contoh-contoh hipotesis untuk penelitian yang relevan dengan berbagai bidang ilmu:

  • Hipotesis Asosiatif: Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin rendah tingkat pengangguran yang dialaminya.
  • Hipotesis Kausal: Peningkatan tingkat kehadiran siswa di sekolah akan meningkatkan hasil belajar mereka.
  • Hipotesis Nol: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
  • Hipotesis Alternatif: Ada hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dan risiko obesitas pada remaja.

Kesimpulan Singkat Tentang Hipotesis

Secara singkat, hipotesis penelitian adalah dugaan sementara yang perlu diuji kebenarannya melalui pengujian. Hipotesis memiliki tujuan dan fungsi, antara lain untuk menguji teori, menerangkan fenomena sosial, membantu membuat kerangka kesimpulan, mendorong munculnya teori, dan mengarahkan penelitian. Terdapat berbagai jenis hipotesis, seperti asosiatif, kausal, dan nol, serta hipotesis deskriptif, explanatory, dan predictive. Ciri-ciri dari hipotesis yang baik adalah memiliki daya penjelas, menyatakan adanya hubungan antara variabel, dapat diuji, dan sederhana.

Bagi peneliti, cara membuat hipotesis penelitian yang baik adalah dengan merumuskan masalah penelitian secara jelas, membuat hipotesis pendahuluan, mengumpulkan data relevan, mengolah hipotesis melalui analisis data, dan menguji hipotesis menggunakan metode statistik. Di dalam penulisan hipotesis juga perlu memperhatikan syarat-syarat seperti berdasarkan fakta atau informasi yang ada, jelas, konkret, spesifik, dan dapat diuji dengan menggunakan metode ilmiah.

Terakhir, jika hipotesis yang diajukan ditolak atau tidak sesuai dengan hasil penelitian, penting untuk tetap melaporkan hasil penelitian yang sesuai dengan data yang ditemukan dan menginterpretasikannya dengan cermat. Setiap hasil penelitian memberikan wawasan dan pengetahuan baru yang dapat digunakan dalam pengembangan penelitian di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *