rintiksedu.id – Intel merupakan salah satu produsen prosesor terbesar di dunia yang telah menghadirkan berbagai lini produk untuk memenuhi kebutuhan pengguna dari berbagai segmen. Salah satu lini prosesor yang ditujukan untuk kelas pemula atau entry-level adalah seri Celeron. Pada periode 2004 hingga 2006, Intel merilis varian baru bernama Intel Celeron D.
Prosesor ini merupakan bagian dari strategi Intel untuk memberikan performa yang lebih baik dibandingkan pendahulunya, namun tetap menjaga harga tetap terjangkau.
Intel Celeron D menjadi solusi bagi pengguna rumahan dan institusi pendidikan yang membutuhkan komputer dengan harga terjangkau namun tetap mampu menjalankan tugas komputasi dasar.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai Intel Celeron D yang dirilis antara tahun 2004 hingga 2006. Fokus pembahasan mencakup latar belakang peluncurannya, spesifikasi teknis, perbandingan dengan prosesor sekelas, serta relevansinya dalam perkembangan dunia komputasi saat itu.
Daftar isi artikel
Sejarah dan Latar Belakang Peluncuran
Intel meluncurkan Celeron D sebagai penerus dari seri Celeron sebelumnya yang berbasis arsitektur Willamette dan Northwood. Seri Celeron generasi awal mendapat kritik karena performanya yang terlalu rendah jika dibandingkan dengan lini Pentium, padahal selisih harganya tidak terlalu signifikan.
Pada pertengahan 2004, Intel memperkenalkan Celeron D dengan peningkatan pada arsitektur dan kecepatan clock yang lebih tinggi. Prosesor ini dibuat untuk menghadirkan keseimbangan antara harga dan kinerja, serta memperbaiki reputasi lini Celeron di mata konsumen.
Celeron D menggunakan arsitektur NetBurst yang juga digunakan pada Pentium 4, namun dengan beberapa pemangkasan fitur untuk menekan biaya produksi dan harga jual.
Spesifikasi Umum Intel Celeron D
Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari prosesor Intel Celeron D yang dirilis antara 2004 hingga 2006:
- Menggunakan soket LGA 775 dan soket 478 pada model awal
- Arsitektur NetBurst berbasis Prescott
- Teknologi proses 90nm, kemudian diperbarui menjadi 65nm
- Kecepatan clock mulai dari 2.13 GHz hingga 3.6 GHz
- Cache L2 sebesar 256 KB (beberapa varian memiliki 512 KB)
- Bus kecepatan 533 MT/s
- Tidak dilengkapi dengan teknologi Hyper-Threading
- TDP (Thermal Design Power) berkisar antara 73 hingga 84 Watt
Meskipun tidak dilengkapi dengan fitur unggulan seperti Hyper-Threading, prosesor ini mampu menjalankan aplikasi dasar seperti pengolahan kata, browsing, dan pemutaran media dengan cukup baik pada zamannya.
Varian dan Penomoran Model
Intel memperkenalkan beberapa varian dari Celeron D, yang dibedakan berdasarkan angka model. Penomoran ini biasanya dimulai dari 315 hingga 365. Semakin besar angka model, semakin tinggi pula kecepatan clock yang dimiliki oleh prosesor tersebut.
Misalnya, Intel Celeron D 315 memiliki kecepatan sekitar 2.26 GHz, sedangkan Celeron D 355 mampu berjalan hingga 3.33 GHz.
Peningkatan ini memberikan fleksibilitas kepada produsen komputer dalam menentukan spesifikasi yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju.
Performa dan Benchmark
Jika dibandingkan dengan generasi Celeron sebelumnya, performa dari Celeron D mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan arsitektur Prescott yang memiliki pipeline lebih panjang dan clock speed yang lebih tinggi.
Namun, ketika dibandingkan dengan Pentium 4 atau prosesor AMD Sempron yang menjadi pesaing utama pada saat itu, Celeron D masih tertinggal dalam beberapa aspek, terutama dalam hal pemrosesan multitasking dan efisiensi daya.
Beberapa pengujian benchmark yang dilakukan pada masa itu menunjukkan bahwa Celeron D cukup handal untuk menjalankan sistem operasi Windows XP dan aplikasi perkantoran seperti Microsoft Office. Penggunaan untuk multimedia ringan juga masih bisa diakomodasi, meskipun performanya akan menurun saat menjalankan aplikasi berat atau multitasking.
Baca juga: Mengenal Intel Celeron Northwood (2002 – 2004): Prosesor Hemat untuk Pengguna Entry-Level
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan Intel Celeron D
Beberapa kelebihan dari prosesor ini antara lain:
- Harga yang terjangkau, cocok untuk pasar pemula
- Kompatibel dengan motherboard LGA 775 yang populer di masanya
- Kecepatan clock yang cukup tinggi untuk kelas entry-level
- Stabilitas yang baik untuk penggunaan harian
- Mudah ditemukan di pasar komputer bekas
Kekurangan Intel Celeron D
Namun, tentu saja prosesor ini juga memiliki beberapa kekurangan:
- Konsumsi daya yang relatif tinggi dibandingkan prosesor low-end modern
- Performa multitasking terbatas karena tidak memiliki fitur Hyper-Threading
- Ukuran cache yang kecil berdampak pada kecepatan akses data
- Cepat menjadi usang seiring perkembangan aplikasi yang lebih kompleks
- Panas berlebih yang sering terjadi saat digunakan untuk waktu lama
Relevansi di Masa Kini
Meski sudah tidak relevan untuk digunakan pada sistem modern, Intel Celeron D tetap memiliki tempat tersendiri dalam sejarah perkembangan teknologi komputer. Prosesor ini pernah menjadi tulang punggung bagi banyak komputer sekolah, warnet, dan kantor skala kecil di era awal 2000-an.
Beberapa pengguna hobi bahkan masih mengoleksi dan mencoba menghidupkan kembali sistem berbasis Celeron D sebagai bentuk nostalgia atau eksperimen teknologi.
Sebagai prosesor entry-level pada zamannya, Celeron D telah membantu banyak orang mendapatkan akses ke teknologi komputasi dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan pentingnya keberadaan prosesor kelas bawah dalam ekosistem perangkat keras komputer.
Intel Celeron D yang dirilis antara tahun 2004 hingga 2006 merupakan salah satu prosesor yang cukup berpengaruh di masanya. Dengan arsitektur NetBurst dan peningkatan clock speed, prosesor ini berhasil mengisi celah kebutuhan pasar kelas bawah dengan cukup baik.
Meskipun memiliki keterbatasan dari sisi performa dan efisiensi daya, kehadiran Celeron D menjadi tonggak penting dalam evolusi prosesor Intel di segmen pemula. Ia menjadi bukti bagaimana strategi harga dan ketersediaan teknologi mampu memperluas penetrasi komputer ke berbagai lapisan masyarakat.
Untuk keperluan historis dan pembelajaran teknologi, mengenal kembali Intel Celeron D merupakan langkah menarik dalam memahami bagaimana industri prosesor berkembang dari waktu ke waktu.