Memahami Sistem Keying M.2 pada Motherboard: Panduan Lengkap untuk Pengguna dan Teknisi

Teknologi2 Dilihat

rintiksedu.id – Sistem keying M.2 merupakan fitur fisik yang menentukan jenis perangkat keras yang dapat dipasang ke dalam slot M.2 pada motherboard. Sistem ini dirancang untuk menghindari kesalahan instalasi perangkat yang tidak kompatibel.

Pengguna yang ingin memasang SSD M.2 atau perangkat ekspansi lainnya seperti modul Wi-Fi, perlu memahami sistem keying agar dapat memilih komponen yang sesuai.

Slot M.2 saat ini digunakan secara luas pada berbagai perangkat komputer, mulai dari laptop hingga desktop. Salah satu keunggulannya adalah fleksibilitas dan ukurannya yang ringkas.

Namun, karena banyaknya jenis perangkat M.2, sistem keying menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi kecocokan antara motherboard dan perangkat yang akan digunakan.

Fungsi dan Tujuan Sistem Keying

Mencegah Kesalahan Pemasangan

Salah satu fungsi utama sistem keying adalah mencegah pengguna memasukkan perangkat yang tidak sesuai ke dalam slot. Hal ini tidak hanya melindungi perangkat keras dari kerusakan, tetapi juga memudahkan dalam proses instalasi.

Menentukan Jenis Antarmuka

Key pada konektor M.2 tidak hanya menentukan bentuk fisik, tetapi juga mengindikasikan jenis antarmuka yang digunakan, seperti SATA atau PCIe (Peripheral Component Interconnect Express).

Ini sangat penting karena kedua antarmuka tersebut bekerja dengan cara yang berbeda dan memiliki tingkat kecepatan transfer data yang tidak sama.

Mendukung Standar Industri

Dengan menggunakan sistem keying, produsen perangkat keras dapat memastikan standar kompatibilitas antar berbagai perangkat.

Ini memungkinkan pengguna untuk lebih mudah memilih komponen dari berbagai merek tanpa mengalami masalah kompatibilitas.

Jenis-Jenis Key M.2 yang Umum Digunakan

Sistem keying M.2 dibedakan berdasarkan lokasi takik (notch) pada konektor perangkat. Berikut ini adalah beberapa jenis key yang paling sering ditemukan pada perangkat dan motherboard modern.

Key B

Key B memiliki takik di sisi kiri konektor ketika dilihat dari atas. Umumnya, key ini mendukung antarmuka SATA dan PCIe dengan konfigurasi hingga dua jalur (x2). Jenis ini sering digunakan untuk modem LTE dan perangkat jaringan lainnya, meskipun juga bisa digunakan untuk SSD.

Key M

Key M memiliki takik di sisi kanan konektor. Jenis ini mendukung PCIe hingga empat jalur (x4), yang membuatnya ideal untuk SSD NVMe dengan performa tinggi. Banyak SSD modern yang menggunakan key M karena kemampuan transfer datanya yang jauh lebih tinggi dibandingkan key B.

Key B+M

Beberapa perangkat memiliki dua takik, yaitu key B dan key M. Ini memungkinkan perangkat tersebut kompatibel dengan slot yang mendukung key B maupun key M.

Meskipun fleksibel, performa maksimal dari perangkat dengan key B+M biasanya terbatas pada PCIe x2, karena kompromi desain agar dapat kompatibel dengan dua jenis slot.

Perbedaan Antara SSD SATA dan NVMe di Slot M.2

Slot M.2 mendukung berbagai jenis protokol komunikasi, dan ini berkaitan erat dengan sistem keying yang digunakan.

Penting untuk memahami perbedaan antara SSD dengan antarmuka SATA dan NVMe agar dapat memaksimalkan potensi sistem Anda.

SSD M.2 SATA

SSD jenis ini menggunakan antarmuka SATA dan biasanya menggunakan key B atau B+M. Kecepatannya mirip dengan SSD SATA 2.5 inci, sekitar 550 MB/s.

Meskipun lebih lambat dibandingkan NVMe, SSD SATA tetap menjadi pilihan populer karena harga yang lebih terjangkau.

SSD M.2 NVMe

SSD dengan protokol NVMe menggunakan jalur PCIe dan hampir selalu menggunakan key M. Kecepatan transfer data bisa mencapai 3500 MB/s atau lebih, tergantung pada versi PCIe yang digunakan.

Ini menjadikannya pilihan utama bagi pengguna yang memerlukan kecepatan tinggi, seperti untuk editing video atau gaming.

Kompatibilitas Slot M.2 pada Motherboard

Tidak semua slot M.2 pada motherboard mendukung semua jenis perangkat. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa dokumentasi motherboard sebelum membeli SSD atau perangkat M.2 lainnya.

Pahami Dokumentasi Teknis

Manual motherboard biasanya menyertakan informasi tentang slot M.2, termasuk jenis key yang didukung, panjang perangkat yang kompatibel (seperti 2242, 2260, atau 2280), serta apakah slot mendukung SATA, PCIe, atau keduanya.

BIOS dan Dukungan Firmware

Beberapa motherboard lama mungkin tidak langsung mendukung SSD NVMe meskipun slot M.2 secara fisik kompatibel. Dalam kasus ini, pembaruan BIOS mungkin diperlukan agar perangkat dapat terdeteksi oleh sistem.

Panjang dan Dimensi Modul M.2

Selain sistem keying, modul M.2 juga memiliki variasi panjang. Format penamaan M.2 biasanya terdiri dari empat atau lima digit, seperti 2280, yang artinya modul tersebut memiliki lebar 22 mm dan panjang 80 mm.

Jenis panjang modul yang umum:

  • 2230 (30 mm)
  • 2242 (42 mm)
  • 2260 (60 mm)
  • 2280 (80 mm)
  • 22110 (110 mm)

Ukuran ini penting karena tidak semua slot M.2 pada motherboard mendukung semua panjang modul.

Tips Memilih SSD M.2 Berdasarkan Sistem Keying

  1. Periksa slot di motherboard: Lihat jumlah dan jenis key yang tersedia. Pastikan apakah slot mendukung PCIe, SATA, atau keduanya.
  2. Cocokkan dengan SSD yang akan dibeli: Pilih SSD yang memiliki key sesuai dengan slot yang tersedia agar bisa langsung dipasang tanpa adaptor tambahan.
  3. Pertimbangkan kebutuhan kecepatan: Jika memerlukan kecepatan tinggi, pilih SSD NVMe dengan key M. Jika penggunaan hanya untuk keperluan standar, SSD SATA dengan key B+M sudah cukup.
  4. Perhatikan panjang SSD: Pastikan panjang modul sesuai dengan mounting bracket di motherboard.

Sistem keying M.2 adalah elemen penting dalam desain motherboard modern yang memastikan kompatibilitas dan keamanan dalam pemasangan perangkat keras.

Dengan memahami jenis key seperti B, M, dan B+M, pengguna dapat memilih perangkat yang tepat dan menghindari kesalahan saat instalasi.

Selain itu, memahami perbedaan antara SSD SATA dan NVMe serta dukungan antarmuka motherboard akan membantu dalam mengoptimalkan kinerja sistem.

Bagi pengguna yang sering melakukan upgrade atau membangun sistem komputer, pengetahuan tentang sistem keying ini bukan hanya bermanfaat tetapi juga penting untuk efisiensi kerja dan anggaran.