Perbandingan Snapdragon 425 dan 430: Chipset Entry-Level yang Masih Layak Digunakan?

Teknologi22 Dilihat

rintiksedu.idSnapdragon merupakan lini chipset besutan Qualcomm yang telah lama digunakan oleh berbagai produsen smartphone di seluruh dunia.

Di antara sekian banyak varian yang pernah dirilis, Snapdragon 425 dan Snapdragon 430 menjadi dua model yang cukup populer untuk segmen entry-level.

Meskipun tergolong chipset lama, keduanya masih sering ditemukan pada beberapa perangkat Android murah yang beredar di pasaran, terutama di negara berkembang.

Chipset ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar pengguna smartphone seperti menjalankan aplikasi ringan, browsing, media sosial, serta pemutaran video.

Lalu, seberapa besar perbedaan antara Snapdragon 425 dan 430? Artikel ini akan membahas secara mendalam dari sisi spesifikasi teknis, performa, hingga pengalaman pengguna, agar pembaca dapat menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Spesifikasi Teknis Snapdragon 425 dan Snapdragon 430

Untuk memahami perbedaan antara kedua chipset ini, mari kita lihat perbandingan spesifikasinya secara umum:

FiturSnapdragon 425Snapdragon 430
CPUQuad-core Cortex-A53 1.4 GHzOcta-core Cortex-A53 1.4 GHz
GPUAdreno 308Adreno 505
Proses fabrikasi28nm LP28nm LP
RAM SupportLPDDR3 667 MHzLPDDR3 800 MHz
KameraHingga 16 MPHingga 21 MP
Resolusi layar maksimalHD (1280×720)Full HD (1920×1080)
ModemX6 LTE (Cat 4)X6 LTE (Cat 4)

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Snapdragon 430 memiliki sejumlah peningkatan dibandingkan Snapdragon 425, khususnya dalam jumlah core, kecepatan GPU, dan dukungan resolusi layar.

Performa CPU dan Pengalaman Pengguna

Snapdragon 425 hanya memiliki empat inti prosesor dengan arsitektur Cortex-A53, sementara Snapdragon 430 memiliki delapan inti dengan arsitektur yang sama.

Perbedaan ini secara langsung memengaruhi performa multitasking. Pengguna yang menjalankan beberapa aplikasi secara bersamaan akan merasakan kinerja yang lebih stabil pada Snapdragon 430.

Meski begitu, untuk penggunaan dasar seperti membuka media sosial, menonton video, atau mengakses internet, Snapdragon 425 masih dapat menjalankan tugas-tugas tersebut dengan baik, asalkan didukung oleh sistem operasi dan RAM yang dioptimalkan.

Dalam pengujian benchmark yang dilakukan oleh berbagai platform seperti AnTuTu, Snapdragon 430 biasanya mencetak skor antara 45.000 hingga 55.000 poin, sedangkan Snapdragon 425 berada di kisaran 30.000 hingga 35.000 poin.

Ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan, Snapdragon 430 memiliki performa CPU yang lebih tinggi hingga sekitar 30-40 persen dibandingkan Snapdragon 425.

Kemampuan Grafis: Adreno 308 vs Adreno 505

Salah satu perbedaan paling mencolok antara Snapdragon 425 dan 430 adalah pada sisi pengolah grafisnya. Snapdragon 425 menggunakan GPU Adreno 308, sedangkan Snapdragon 430 dilengkapi dengan Adreno 505.

Meskipun keduanya masih berada di kelas bawah, Adreno 505 menawarkan peningkatan signifikan dalam pemrosesan grafis, terutama untuk game ringan dan pemutaran video beresolusi tinggi.

Dengan Adreno 505, pengguna dapat memainkan game seperti Mobile Legends atau Subway Surfers dengan pengaturan grafis sedang hingga tinggi.

Sementara pada Snapdragon 425, pengguna perlu menurunkan kualitas grafis agar game dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu, dukungan resolusi layar juga menjadi pembeda. Snapdragon 430 sudah mendukung resolusi Full HD, yang berarti perangkat dengan layar 1080p dapat memanfaatkan chipset ini secara optimal.

Snapdragon 425 terbatas pada resolusi HD, yang masih cukup baik untuk perangkat dengan ukuran layar kecil hingga sedang.

Efisiensi Daya dan Suhu Operasional

Kedua chipset ini dibangun dengan proses fabrikasi 28nm, yang saat ini tergolong kurang efisien jika dibandingkan dengan proses yang lebih baru seperti 12nm atau 7nm.

Meski demikian, Snapdragon 430 cenderung sedikit lebih boros daya dibandingkan Snapdragon 425 karena jumlah core yang lebih banyak dan performa grafis yang lebih tinggi.

Namun, dalam praktiknya, perbedaan konsumsi daya ini tidak terlalu signifikan. Hal yang lebih berpengaruh terhadap daya tahan baterai adalah optimasi sistem operasi, ukuran layar, kapasitas baterai, dan penggunaan harian.

Dalam hal suhu operasional, kedua chipset ini dikenal cukup stabil. Namun, Snapdragon 430 cenderung menghasilkan sedikit panas lebih tinggi saat digunakan untuk aktivitas berat seperti bermain game atau streaming video dalam waktu lama.

Hal ini bisa dikompensasi dengan sistem pendingin yang baik dari perangkat yang menggunakannya.

Dukungan Kamera dan Multimedia

Dari sisi kamera, Snapdragon 430 memiliki keunggulan karena mampu mendukung sensor hingga 21 MP, dibandingkan 16 MP pada Snapdragon 425.

Artinya, produsen smartphone memiliki fleksibilitas lebih besar dalam memilih sensor kamera untuk perangkat yang menggunakan chipset ini.

Dalam hal multimedia, Snapdragon 430 kembali unggul karena mendukung fitur seperti audio berkualitas tinggi dan pemutaran video Full HD.

Snapdragon 425 masih memadai untuk pengguna yang tidak terlalu menuntut kualitas multimedia tinggi, tetapi mulai terasa tertinggal jika digunakan untuk kebutuhan konten saat ini.

Konektivitas dan Fitur Tambahan

Kedua chipset ini dibekali dengan modem X6 LTE yang mendukung kecepatan unduh hingga 150 Mbps dan unggah hingga 75 Mbps.

Meski bukan yang tercepat, kecepatan ini masih cukup untuk streaming, browsing, dan media sosial dalam jaringan 4G.

Snapdragon 430 unggul sedikit dalam hal dukungan terhadap fitur-fitur modern seperti Quick Charge 3.0, yang memungkinkan pengisian daya lebih cepat.

Sedangkan Snapdragon 425 biasanya hanya mendukung Quick Charge 2.0 atau tidak sama sekali, tergantung pada pabrikan.

Baca juga: Kinerja dan Efisiensi Snapdragon 450: Prosesor Hemat Daya untuk Kelas Menengah

Mana yang Lebih Baik untuk Smartphone Entry-Level?

Jika dibandingkan secara keseluruhan, Snapdragon 430 menawarkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan Snapdragon 425, terutama dalam hal performa CPU, GPU, dukungan multimedia, dan resolusi layar.

Meskipun keduanya sama-sama dibangun dengan proses 28nm, Snapdragon 430 tetap menjadi pilihan yang lebih ideal bagi pengguna yang membutuhkan performa lebih tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Namun, Snapdragon 425 masih bisa menjadi pilihan yang masuk akal untuk pengguna yang hanya memerlukan fungsi dasar dari smartphone seperti mengirim pesan, menelepon, dan sesekali menonton video atau browsing ringan.

Penggunaan chipset ini juga memungkinkan harga perangkat lebih murah, sehingga tetap relevan untuk pasar tertentu, terutama di kalangan pelajar atau pengguna pemula.

Bagi pembaca yang ingin membeli smartphone murah namun tetap menginginkan performa yang dapat diandalkan, memilih perangkat dengan Snapdragon 430 bisa menjadi keputusan yang bijak.

Sedangkan Snapdragon 425 hanya direkomendasikan untuk kebutuhan sangat dasar dan tidak terlalu menuntut dari sisi performa.