
Dialog kali ini agak sedikit… bagaimana ya bilangnya. Jadi, begini. Sebelumnya saya sempat berpikir dua kali untuk pada akhirnya berani menuliskannya. Karena ini adalah sebuah jawaban dari pertanyaan orang banyak, yang biasanya cuma saya jawab dengan tersenyum. Karena dengan membaca ini berarti kamu membaca sebagian kecil dari dunia saya, yang sebenarnya nggak seindah kelihatannya.
“Mengapa masih sendiri? Nggak bosan ke mana-mana sendirian?”
Pertanyaan itu sering terdengar di telinga saya. Kadang terdengar lucu, nggak jarang pula terdengar menyebalkan. Mungkin karena saya perempuan, yang di rumah hanya untuk tidur, selebihnya saya habiskan di luar, sendirian.
Saya pun nggak mengerti. Mengapa untuk sebagian orang, sendirian adalah hal yang menyeramkan. Padahal sebenarnya nggak seseram itu. Memang kadang, nggak bisa saya pungkiri, saya kerap iri melihat sahabat-sahabat saya sudah berdua. Apalagi yang sudah berpacaran bertahun-tahun lamanya. Bahkan ada yang pacaran sampai delapan tahun. Ahahahaha, entah apa rahasianya, saya juga nggak tahu.
Saya tahu nggak ada yang mau sendiri. Karena kalau bisa berdua mengapa memilih sendiri? Saya tahu. Saya paham betul kalimat itu. Tapi untuk sebagian orang yang berkawan dengan waktu, ada beberapa momen yang memang harus dilewati seorang diri. Rasanya itu seperti, “Ah, belum saatnya.”
“Mengapa nggak dicoba dulu?”
Sudah. Sering. Tapi akhirnya selalu gagal, salah di saya yang belum mampu diajak membuat cerita bersama. Ketika dia-nya sudah serius, saya yang merasa berada di cerita yang salah. Dulu saya selalu bertanya, Mengapa sulit sekali rasanya? Mengapa saya nggak bisa membuka hati dan mencoba untuk merangkai cerita yang baru?
Ini memang membingungkan. Saya lupa kapan terakhir kali menjalin cerita. Lima tahun lalu kalau nggak salah. Itu pula hanya sebentar, nggak sampai enam bulan. Biasa, perkara anak SMA yang baru mengenal cinta. Wajar. Wajar bila saya sudah lupa seperti apa wajahnya. Mungkin karena itu bukan cinta. Hanya perasaan menyenangkan yang singgah sebentar lalu hilang. Bahkan saya sudah lupa seperti apa rasanya. Lupa bagaimana rasanya disayangi dan menyayangi, lupa bagaimana rasanya dirindukan dan merindukan.
Saya ingin, sungguh, saya benar-benar ingin mencoba. Mencoba menyayangi seorang laki-laki, mengajaknya minum kopi, ya, seperti orang pacaran pada umumnya. Tapi saya nggak merasakan apa-apa.
Dua tahun lalu. Dua tahun lalu ketika saya terakhir mencoba. Saya bahkan sudah lupa namanya. Tapi masih ada bayang wajahnya di kepala. Dia sudah lulus kuliah tahun lalu, sudah dapat pekerjaan yang layak. Dari penampilannya pun, bisa dibilang lumayan. Karena saking baiknya dia, saya benar-benar bertekad, pokoknya kali ini harus bisa, bagaimana pun caranya harus berhasil. Setelah dekat selama setahun, hasilnya tetap nggak ada. Dan ketika ia mengajak saya untuk serius, menawarkan saya masa depan walau masih terlalu dini, saya terpaksa mundur. Cerita itu harus disudahi sebelum saya menyakitinya lebih larut lagi. Dia sempat meminta saya untuk nggak menyerah dulu, tapi saya merasa sebesar apa pun usaha saya, perasaan punya kemampuannya sendiri. Ia nggak bisa direncakan untuk kepada siapa ia jatuh cinta, nggak juga bisa dipaksa bertekad untuk berkomitmen pada sebuah titik.
Seorang pernah bilang, “When you know, you know.”
Jadi ini mengapa saya sendiri. Saya hanya merasa bahwa belum waktunya untuk menjalin cerita dengan siapa pun. Saya masih nyaman dengan keadaan seperti ini. Walau kadang saya hanya nggakut saya terlalu nyaman dengan keadaan ini. Saya tahu ini nggak baik. Saya tahu ini harus segera disudahi. Tapi yang terbaik akan datang di waktu yang baik pula, bukan? Selama terus memperbaiki diri menjadi lebih baik, semesta akan mengirim orang yang baik juga. Ah, Kawan, kita semua pasti tahu teori sederhana itu.
Sendirian memang nggak baik, tapi sendirian menjadi jalan terbaik untuk saat ini. Masih banyak mimpi yang belum tercapai, yang memaksa saya untuk menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Akan tiba saatnya, pasti, hanya saja bukan sekarang. Perasaan ini lebih mengenal saya daripada saya mengenal diri saya sendiri. Jadi rasanya nggak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sulit memang mencari yang tepat. Sesulit membuka hati untuk seseorang yang akan masuk ke dunia saya, mungkin saya-nya yang nggak mudah berbagi ruang untuk orang lain. Tapi saya nggak suka memaksakan sesuatu. Saya nggak mau menyakiti siapa pun, apalagi seseorang yang tulus menyayangi saya namun saya nggak bisa membalas apa-apa.
Hal ini selayaknya cerita dari tiap buku yang saya tulis. Tiap cerita membutuhkan waktu terbaiknya. Saya hanya perlu menunggu. Menikmati segala prosesnya, menghargai kesendirian, agar ketika sudah dipertemukan, saya punya tujuan dan nggak lagi kebingungan.
Jadi, mengapa saya masih sendiri?
Karena semesta masih mencari separuh perasaan yang sengaja saya hilangkan, karena yang terbaik pasti berhasil menemukan.
Oh, atau mungkin mengapa saya nggak bisa membuka hati untuk yang lain… karena… dia bukan kamu ternyata.
Ya ampun kak bener banger bener banget, kadang suka iri sama temen” yang udh berdua.
Tapiii setelah Aku baca ini, bener” buka pikiran Aku soo thank you so so much kak
Wuffyuu kak 😘
mewakili apa yg aku alamin:)
Mengapa masih sendiri? Maaf, aku bohong saat itu kalau aku menyukaimu. Aku terlalu takut untuk memulai tanpa tau akan gmana nantinya. Terlepas dari itu semua kesendirianku ditemani oleh teka tekimu.
Ngeliat tsana tuh aku seperti menemukan diriku dalam raga yang berbeda, senang bisa mengenal dirimu lewat tulisanmu, lewat karya karyamu tsan, aku bersyukur sekali. Perihal dunia percintaan pun hampir sama, tidak mudah untuk bisa membuka hati untuk memulai cerita yang baru, entah sudah ada tempat untuk orang lain yang tidak bisa tergantikan didalam hati kita atau entah karena alasan yang lainnya, selamat menikmati semua proses yang singgah di kehidupan, terus berbahagia tsana 🙂
Tulisan ini sangat mewakili keadaan aku sekarang. Terima kasih, Tsana. Semangat menulisnya yaa. Oiya, ada kalimat yang aku suka di cerita ini, karena semesta masih mencari separuh perasaan yang sengaja saya hilangkan, karena yang terbaik pasti berhasil menemukan.
Semoga kita dipertemukan dengan orang yang terbaik dan di waktu yang tepat ya. Aamiin 🖤🌹
Can relate banget..
Berulang kali buka hati karna sempat berfikir lebih baik mencari yang menyayangi kita dan mulai beradaptasi dengan “si pemberi hati” tapi tetepp gabisa uss.. semoga kita segera dipertemukan diwaktu yang tepat dengan orang yang tepat, aamiin!
Kok kisahnya hampir sama dengan orang yang saya dekati sekarang , masih belum bisa melupakan yang telah berlalu , Masi nyaman sendiri tapi tetap mengenang yang lalu , saya suka bingung sama orang kaya dia bru kali ini saya ketemu dengan orang yang seperti kaka paus , banyak pelajaran yang dia kasih tanpa dia bilang
Sumpahhhhh mewakili bgt:)
yaampun kaya baca diri sendiri:(
jawaban yang sederhana. karena dia bukan kamu:))
Sama banget🥺
ngena bner us:)
trimakasih sudah mewakilkan isi hati
Betul kak, karena diriku juga masih betah sendiri diusia yang sudah akan menginjak kepala 2
Karena, masih banyak yang harus diselesaikan dan hanya diri sendiri yang mengerti semuanya
Bener banget, kayak ngebayangin kisah yg lalu, yg selalu gagal, harus mengikhlaskannya. Kadang iri sama yg lain tpi juga lagi enak sama keadaan sekarang, blum mau memulai cerita yg takut akan berujung sama.
tiap tiap orang pasti punya alasannya masing masing kenapa masih sendiri. kalo ditanya kenapa gw masih sendiri, jawaban yang bakal gw kasi saat ini yaitu karna gw masih butuh memahami diri sendiri, dan gw merasa belum perlu berdua untuk saat ini. pas banget tadi siangan salah seorang temen gw nanya, apa gw ga pernah iri sama orang orang yang jalan berdua sama pasangannya atau temen yang punya pacar. jawaban gw engga dan emang gw biasa aja. karna gw masih seneng sama diri sendiri masih nyaman sendiri. masih btuh kenal sama diri sendiri lebih.
memahami orang lain, tapi kita sendiri aja belom paham diri kita sendiri kan sama aja zero.
semenjak gw menginjak usia 20an gw sadar self love itu penting, gw salah satu orang yag sering banget self harm. dan sekarang gw sedang mencoba menyayangi memahami diri gw sendiri. ada goals yang harus gw capai lebih dulu sama diri gw sndiri. hehe maaf curcol
‘Sendirian memang nggak baik, tapi sendirian menjadi jalan terbaik untuk saat ini.’
Iya.. :(, walau mempunyai teman sekalipun rasanya tetap kesepian, karna apa, karna rasanya memiliki teman dan rasanya memiliki pasangan bedanya sangat jauh, sangat.
Terimakasih paus 💕selalu membuat pembaca nya larut dalam kata kata,secara nggak langsung selalu menguatkan dan memberi pelajaran dari setiap kalimatnya💓
Valid💯
aku lagi di posisi ini ka nerima perasaan orang yang benar benar tulus rasanya susah
bener si benerr
Entah kenapa tulisan-tulisan Tsana kena banget di hati 😫
Can relate bgt kak 😭
Aku pernah sampe ditanyain “Perasaan lo udah mati ya? kok tiap ada yang deketin lo tolak sebelum start mulu? ”
Ya aku jawab “aku masih pengen sendiri,ngenal diri sendiri,no offense aku kadang iri liat sepasang manusia jalan berdua dan terlihat bahagia bgt.Tapi kalo aku belum paham sama diri sendiri kenapa aku harus menambah karakter baru di hidup aku yang harus kupahami tujuannya datang,sifatnya,kebiasaanya pokoknya segalanya tentang dia yang bisa aja ngehalangin aku untuk mengenal dan memahami diriku sendiri”
Ya, memang begitu us..karena “masih banyak mimpi yang belum tercapai”. Love u us❤ aku suka sekali semua tulisanmu, menyenangkan😊.
RELATE
Demi apapun aku nangis baca ini…
Ini bener-bener mbuka pikiran saya. Karena memang kenyataannya tidak semudah itu membuka hati dan menitipkannya pada seseorang. Dari sini saya belajar ikhlas, mungkin alasan dia pergi karena belum bisa sehati atau se frekuensi. Dan sekarang aku sangat percaya, takdir tidak akan salah posisi. Makasi kak:’)
Mirip sekali critanyaaa :”)
I feel u kak 🙂 ketika dunia disekitar ku berjalan sbgmna mestinya dan aku msh tetap dengan kesendirian ini. Bukan ga mau nerima mereka yg datang, ya hanya saja aku merasa bukan mereka yg tepat. Aku yakin semesta akan mempertemukan aku dgn dia, orng yg tepat nantinya. Bukan dengan orang2 yg hanya singgah namun tak sungguh.
Sama denganku kak. Mungkin sendiri terasa lebih nyaman untuk sekarang ini
Aku adalah gadis yg sejak lahir sampai sekarang tidak suka yg namanya membaca. Kali ini aku jatuh cinta pada tulisanmu. Ku baca dari awal judul padahal mataku sudah lelah ingin tidur. 5th menjomblo apa yg dirasa? Me
Mengulik sosok ntsana ternyata ntsana juga menantikan waktu yang tepat itu ya hehe.
Berdoa ntsana jangan putus asa.
Jodoh mu cerminan dirimu ya ntsana ? Nanti pasti ketemu kok. 🙂
Semangat berkaryaa ntsana
Well, its no prob. Selama diri ini nyaman dengan kesendirian. Why not? Thats right, Tsan. Setiap orang pasti mengenal dirinya dengan baik, sebaik semesta memperlakukan kita. Ya kan? Ehe.
Wah kacau. Ini. Wah. Aku merinding bacanya..
Btw aku ini reader baru kamu dan bisa dibilang ga sengaja menemukan kamu san, awalnya kupikir kok bisa si diusia semuda ini punya pemikiran yg almost of grown up peoples can relates with your writting. It’s amazed me so much. I mean a lot. 🙂 Dan speaking frankly aku pernah underestimate km ketika melihat beberapa tulisan km yg memang genrenya bukan genre ku tapi aku akui aku salah, krna masalah sebuah tulisan itu ga bisa di generalisir bagi semua orang, mungkin bagi aku , aku tidak menyukai itu tapi bagi org lain itu bisa jadi sesuatu yg bagi aku sangat kusukai.
Hmm~ intinya si aku seneng banget nemu penulis muda yg bisa menggiring pembaca untuk bisa berpikir dengan jernih dan hampir setiap prosa atau tulisan km mengandung sesuatu yg sering banget nyentil dan kaya nyadarin gitu loh~^^ yaa pokonya gitu hehe~ tetep semangat nulis ya san 🙆
perkara kayak gini gausah dicari lah ya,nanti juga datang sendiri 🙂
Iya kakak
Bener memang
Terkadang rasa iri sering menghampiri.
Pikiran mengrahakan untuk mendua.
Namun hati masih meninginginkan sendiri saja.
Semua tentang kenyamanan
Dimana mendua tak selalu bahagia
Sendiripun tak selalu tersakiti.
kalau pengalaman sya sndri,knpa sy smpe skrg masih sndri itu karena sy takut mengulang hal yang sama lagi . dan ketika saya ingi membuka hati untuk seseorg ternyata seorang itu hanya memberi harapan palsu. dan sampai saat ini saya nyaman dg kesendirian saya
Waah kereen kereen :””””
BENERAN DEH,TSANA TUH NGEWAKILIN HATI ORG ORG BGGT, TERIMAKASIH KA TSANA,KAMU HEBAT, SEMANGAT TRUSS YAAA😍
iyaaa bener bgt😭❤
💛
Bagus sekali, Tsana.. :)))
Semesta tau yang terbaik. Nanti juga akan tiba.
* Hugs *
Semangattt Tsana.
Emm..btw “nggakut” itu apa kah, Tsan. Apa kah “takut”?
Terima kasih, Tsana.
Ya ampun usssss. Nanceppp.
Saya semakin enggak paham. Kenapa semakin saya tenggelam dalam tulisan kakak, saya justru semakin menemukan diri saya dalam diri orang lain?
Ternyata terlalu banyak persamaan antara saya sama kakak. Termasuk persamaan menyukai Geez yang aslinya sangat dingin tapi kami berteman, hingga sama-sama masih sendiri hingga detik ini.
Karena luka setelah patah, tak pernah benar-benar sembuh:)
Sayanggg bgt sama paussss uda bisa mewakili perasaan aku yang uda bertahun tahun sendiriii i love you more ka tsan💛💛💛
NGEWAKILIN BANGET 😭
Sendiri?cinta SMA?huh..sabar ya kak,nanti juga dapet,Kakak tahu nggak,sekarang aku lagi bayangin apa,aku bayangin senyum nya Geez,bawa bunga Lily,di rumah pohon,sambil dengerin lagu nya Oasis,Parah kak.. lemes
:’))
‘Oh, atau mungkin mengapa saya nggak bisa membuka hati untuk yang lain… karena… dia bukan kamu ternyata.’
Yaampun kak ngena bgt ini, 😭saya selalu suka sama tulisan2 kak tsana 😍
cerita nya kata kata nya selalu pas banget dan bisa mewakili
Sesungguhnya ini sangat amat relatee😭
AAAAAAA SANGAT MEWAKILKAN 😭
Setelah baca ini aku jadi lebih yakin, bahwa Tuhan sudah menyiapkan seseorang yang terbaik untuk kita diwaktu yang baik pula.
Persis tsan.
hahaha bener banget huft, bahkan sampe temen tenen saya mengejek saya lama sendiri alias udh lama gapcrn, bahkan sampe terdengar sm telinga saya sndiri ‘galaku makannya ga pcrn’ woy yg deketin adakooo.. bahkan setelah gw pts tahun lalu yg dktin aku lebih dri 3 org tp saya gabisa , gabisa bales rasa dia untuk saya omggggg rasanya tuh enakk sendiriii coba deh rasain ,lg pula tmn” saya jg banyak yg galau karna pacaran dan saya bahagia bahagia saja sendirian 👉🏻👈🏻 ye curcol jadinye✌🏻
..karena dia..bukan kamu ternyata.
dah lah.
mungkin “dia” nya nadalemm juga bukan kamu y a🙂😭
Iyaa. Dia bukan kmu
Bener banget kak. Mungkin semesta masih mencari yang terbaik untuk itu.
Semangat terus kak
Bener banget kak. Mungkin semesta masih mencari yang terbaik untuk itu.
Semangat terus kak
karena… dia, bukan kamu ternyata. relate bgt:’)
mewakili aku sekali, terimakasih paus.^^
Terwakilkan, semangat kak tsana
Relate.
“karena dia… bukan kamu ternyata” makasih ka tsana gue ud dpt jawaban yg paling sederhana🙃
Suka banget jawabannya, jd kebuka pikiranku yg sdg d alamin saat ini
Smg kita dipertemukan dgn seseorang yang tepat ya, tsana❤
Pausss terimakasiihh tulisanmu membuat aku tenang:)
Makasih kak udh nulis ini, relate bgt sm aku yg skrg:)
tombol suka dimana ya?
Mewakili banget sumpah:’)
Saya tahu kamu nggak benar- benar lupa namanya Tsan, karena begitu klise sebegitu mudah nya melupakan tentang orang yang pernah masuk ke dunia kita, bahkan sampai jalin cerita. 🙁
karena di bukan kamu ternyata 🙂
selalu terwakilkan dengan tulisan2 kaka {}
sangat mewakali terimakasih
Bikin cerita nya kayak gini ka ga terlalu banyak
Semangat kaa
Emang kak paus selalu bikin kami terhanyut oleh kata katamu. Luar biasa☹. Ini sungguh mewakilkan ap yang saya rasa juga🙂.
Jadi apakah kamu masih berharap bahwa “dia” yang akan mengetuk pintu, nanti?
Terima kasih telah mewakilkan isi hati kak Tsana:’)
Dia bukan kamu 🙁
Mewakili banget. 😭
Berasa ngacaa gitu pas baca. Kadang kesendirian ini membuat aku takut terlalu nyaman. 🖤
ohh yasss pausss!! im with uuu
Lagi nyari persiapan jawaban pertanyaan `kapan nikah` pas lebaran, eh pas bnget kebaca yg ini, makasi ya tsan! Love you:)
Semoga aku bisa sembuh dengan baca tulisan kk jadi motivasi, untuk ga pernah memaksa waktu.
🙂
Terimakasih tsana sudah mewakili perasaan banyak orang termasuk aku. Lima tahun sendirian, dan pertanyaan mengapa masih sendiri terlalu sering aku dengar dan terkadang itu memang menyebalkan. Beberapa kali mencoba memulai tapi ternyata yaa gak bisa sama2 juga, mungkin benar karena bukan dia..
bagaimana cara agar tidak berperasaan kepada siapa siapa tsan 🙁
❤❤❤
Mengapa masih sendiri?
18th sendiri itu bukan perkara mudah bukan juga perkara yg sulit sih hehe.
Kenapa sangat sulit meberikan ini rasa?
Karena dia bukan kamu ternyata😁
tsan💚💚 luftt💚
Sumpah kak tsana, ini aku banget :’)
Pen nangis rasanya, ternyata ga aku aja
Selalu luv sama tulisan tsana❤️ selalu mewakili
Pausssss 😭😭😭😭😭😭💙💙💙💙💙💙
relate bgt us
Kalimat terakhirnya itu relate banget kak:’)
Kakak Paus Terima kasih sudah membuat tulisan ini, suka sekalii✨💛
Karena,,, dia bukan kamu ternyata
Tul bgt
Gak tau mau bilang apa, tapi apa yg kek tulis itu mmg suatu pertanyaan yg diri saya sendiri pun susah untuk menjawab nya
🙂
Menikmati segala prosesnya, menghargai kesendirian, agar ketika sudah dipertemukan, saya punya tujuan dan nggak lagi kebingungan.
Suka banget kak 😍😍memberi ruang pada diri untuk melakukan hal apa saja yang ingin dilakukan tanpa harus bersama orang lain
Terimakasih kak, sudah menjelaskan sesuatu yang dirasakan tapi sulit dijelaskan 🥺
Mewakili perasaan yg pernah dan masih aku alami:’)
sama halnya dengan ku, selama hidupku belum pernah pacaran. Tapi rasa mencoba itu ada, bagaimana mereka yang gampang sekali memainkan sebuah perasaan untuk beberapa tahun bahkan hitungan bulan sudah putus apa itu yang dinamakan cinta, seperti katamu Ntsana kita akan merasakan bahwa dia adalah orang yang kita cari selama ini dan dia juga merasakan hal itu pada diri kita.
belum sempat minta maaf sama orang-orang yang aku sakiti. yang mau menerima aku yang banyak kurang tanpa tuntutan. yang akhirnya aku tinggalkan karena rasanya hambar. kadang menyenangkan selanjutnya pudar. banyak luka yang aku munculkan di hidupnya. tapi ga sanggup buat berkabar lagi. ngerasa ga pantes.
Ussss ini aku banget
relate.
“karena yang terbaik pasti berhasil menemukan*💖
Baru baca 26 Mei 2020, dan bener-bener mewakili perasaan bangettt❤❤❤
🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Akhirnya bangun juga setelah baca ini.
tsan. mewakilkan sekali.
Aku banget ini kak ya ampunn hihi
Aku setiap kali denger podcast ataupun blog nya ‘ anjir kok relate banget teh tsana kayak cenayang ‘
🙂
Sumpah dalam bangett, mewakilin perasaan diriku jg :”)
Sejauh apapun hubungan 2 manusia, mereka tetap jiwa yang berbeda. Menjalani hidup mereka masing-masing. Tanpa ada rasa mengganggu atau terganggu.
Sekarang aku sadar, aku ngga sendiri. Tulisan tsana lebih dari sekedar teman. Terimakasih us.
Tulisan ini persis, atau bahkan sama kaya apa yg lagi aku rasain saat ini kak. Kadang aku sendiri juga nggak ngerti kenapa kaya gini, tapi ketika memutuskan untuk mencoba pun tetep hasilnya nggak ada.
Terima kasih sudah mewakili kak ❣
Terima kasih tsana,sudah mewakili ku ♥
temen gue bgt ni kek gini wkwk @R
replika nyata
Aku telat banget bacanya, kayaknya. Tapi nggak bisa dipungkiri, relate banget sama kehidupan yang sebenarnya sedang difase itu. Sedih, sekaligus seneng karena setiap katanya mewakili hati.
Karna bukan kamu..
Tsana , terima kasih karena tulisanmu mewakilkan apa yang aku rasakan selama ini .
Aku banget nih
Sudah berapa tahun ya aku sendiri? 4 atau lima aku tak tahu. Haha.
Mamahku sudah mencak-mencak sendiri, melihat anaknya yang gak seperti orang lain. Punya pacar, main sama pacar, malam minggu bukan malah diem dirumah berkutat sama buku lagi:(
Aku juga sama mau kayak mereka, tapi takut. Takut kembali ditinggalkan atau aku-nya yang meninggalkan karena ya terlalu bosan
Tsana.. terima kasih untuk setiap tulisan dan podcast yg banyak mewakili perasaan manusia. Terus berkarya ya! Semangat! 🙂
Tulisan tsana itu kaya bener² relate banget sama kehidupan gue
Karena mungkin dia bukan kamu.
Kak Tsana 🙂
karna dia bukan kamu, dan gak akan pernah kamu.
Terimakasih tsana❤
Apa yang kamu tuangkan disini, menggambarkan kondisiku saat ini
Setelah baca ini, aku menjadi lebih lega
🙂🖤
Buat kamu yang baca ini, ini gambaran hatiku buat kamu. Maaf, sebelum cerita dimulai, sebelum kata kita menyatu, kita harus berakhir ☺️
mungkin, karena, dia, bukan kamu….
Kenapaa, rasanya seperti membaca hati sendri
Beberapa kali nyoba buka hati, tapi ya emg blom waktunya, bener bgt, sendiri adalah jalan terbaik untuk saat ini,
Pas kena hatiku ini mah :”)
iya, mungkin karena ‘dia’ bukan ‘kamu’ 🙂
tahun lalu di bulan ini jadi hal yang sempurna buat aku selain bulan kelahiran ku namun dilengkapi kehadiran kamu yang bikin semuanya terlihat nyaris sempurna.
berbeda dengan tahun ini, aku sudah melewati setengah dari tahun ini sendirian dan berhasil? tentu belum. jangan tanya apa alasannya yaa aku rasa kamu bisa menemukan jawabannya.
ini jawabannya kenapa aku masih sendiri sekarang, kamu. iya kamu jawabannya…
That’s soooooooo meeeee:”)
Kenapa aku masih sendiri ? Karena memory tentang mu masih ada. Kau memang pergi, tp tidak dengan cerita mu..
Kenapa aku masih sendiri ? Karena memory tentang mu masih ada. Kau memang pergi, tp tidak dengan cerita mu..
Selalu bahagia us:)
Merasa terwakilkan banget ka, kalau bukan dia hati susah banget buat nerima seseorang bahkan yg lebih baik sekalipun, itu juga salah satu alasan knp masi sendiri:(
‘Kamu ga ada niatan buat pacaran gitu?’
Seketika gatau mau jawab apa haha.
‘Pengen punya pacar tapi gamau pacaran’. Mungkin itu jawaban yang tepat untuk saat ini. Jawaban yang membuat dia terheran sampai bilang kalau saya tuh aneh, punya pemikiran yang beda dari yang lain katanya. Tapi ya memang begitu yang sekarang saya rasakan. Selain belum menemukan yang se-hati juga karena dia bukan kamu ternyata:)
Bener banget huhu
Ku kira perasaan seperti ini hanya aku yang mersakannya dan sempat berpikir juga kalo aku sendirian. Tapi setelah baca cerita kamu ini tsan aku merasa punya teman dan ga sendirian lagi, makasih banyak ya kamu sudah bikin aku kuat melalui tulisan – tulisan yang kamu buat. Kamu salah satu penulis yg pikirannya paling relate denganku. Terimakasih tsana, tetaplah berkarya dan semoga selalu bahagia.
Toss dulu yuk us!!!:’
Makasih us sudah mewakili, btw aku ketinggalan bngt xixixi
Tsanaaaa I agree with u. Tulisan kamu menginterpretasikan perasaan aku banget. Perasaan yang gabisa aku jelasin ke orang-orang yang selalu nanya, tapi dengan adanya tulisan kamu, aku sekarang jadi ngerti gimana cara menjelaskannya. Thank u! jangan pernah bosan untuk menulis ya…..
relate 🙂
saya seperti menemukan diri saya dalam diri orang lain, Tsana. terus semangat berkarya!
i love my self 🙂