Mengenal Chipset Exynos Seri Flagship: Teknologi dan Performa untuk Perangkat Premium

Teknologi39 Dilihat

rintiksedu.id – Chipset merupakan komponen penting dalam perangkat pintar, khususnya smartphone. Keberadaan chipset tidak hanya menentukan kecepatan pemrosesan, tetapi juga efisiensi daya, kemampuan kamera, performa grafis, hingga pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Salah satu pemain besar di industri chipset adalah Samsung dengan lini Exynos, khususnya Exynos seri flagship yang diperuntukkan bagi perangkat kelas atas.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang Chipset Exynos Seri Flagship, termasuk perkembangan teknologinya dari generasi ke generasi, fitur unggulan, hingga perbandingannya dengan kompetitor seperti Qualcomm Snapdragon.

Sekilas tentang Chipset Exynos

Exynos adalah chipset buatan Samsung Electronics yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 2010. Nama Exynos berasal dari gabungan kata “smart” dan “green”, yang mencerminkan tujuan Samsung untuk menciptakan prosesor pintar yang juga efisien dalam konsumsi daya.

Chipset ini digunakan terutama dalam lini smartphone Galaxy, terutama untuk pasar di luar Amerika Serikat dan Tiongkok, di mana Samsung cenderung menggunakan alternatif seperti Snapdragon karena faktor kompatibilitas jaringan dan preferensi pasar.

Perkembangan Chipset Exynos Flagship

Seiring waktu, Samsung terus mengembangkan Exynos flagship untuk menyamai, bahkan melampaui, performa chipset kompetitor. Berikut adalah beberapa generasi penting dalam evolusi Exynos flagship:

1. Exynos 7420 (2015)

Merupakan chipset pertama dengan fabrikasi 14nm FinFET yang diperkenalkan di Galaxy S6. Saat itu, Exynos 7420 dianggap sebagai salah satu prosesor tercepat dan paling efisien.

2. Exynos 8895 (2017)

Menggunakan fabrikasi 10nm dan diperkenalkan bersama Galaxy S8. Chipset ini menjadi pesaing langsung Snapdragon 835 dengan performa CPU dan GPU yang kompetitif.

3. Exynos 9820 dan 9825 (2019)

Diperkenalkan pada Galaxy S10, keduanya membawa peningkatan dalam pemrosesan AI dan efisiensi daya. Exynos 9825 menjadi yang pertama menggunakan fabrikasi 7nm EUV.

4. Exynos 990 (2020)

Meski mendapatkan kritik karena performa yang lebih rendah dari Snapdragon 865, Exynos 990 tetap membawa teknologi NPU (Neural Processing Unit) untuk memperkuat pemrosesan AI.

5. Exynos 2100 (2021)

Menandai perubahan besar dengan meninggalkan core buatan Samsung dan beralih ke desain ARM sepenuhnya. Chipset ini menawarkan performa yang jauh lebih baik dibanding pendahulunya dan mendukung 5G terintegrasi.

6. Exynos 2200 (2022)

Merupakan chipset pertama Samsung yang mengusung GPU berbasis AMD RDNA 2, bernama Xclipse. Kehadiran teknologi ini membuat Exynos 2200 menjadi salah satu chipset dengan potensi grafis terbaik pada masanya.

Fitur Unggulan Chipset Exynos Seri Flagship

Beberapa fitur utama yang selalu dibawa oleh Exynos flagship mencerminkan fokus Samsung terhadap pengalaman pengguna premium:

1. Fabrikasi Canggih

Samsung kerap menjadi pionir dalam proses manufaktur chipset, seperti transisi ke 14nm, 10nm, dan 7nm EUV. Teknologi ini memungkinkan performa tinggi dengan konsumsi daya yang lebih rendah.

2. Dukungan AI dan NPU

Sejak Exynos 9820, Samsung menyematkan NPU untuk mempercepat pemrosesan kecerdasan buatan secara lokal, seperti pengenalan wajah, pengolahan gambar, dan asisten virtual.

3. GPU Kelas Atas

Kehadiran GPU Mali dan terbaru dengan kolaborasi AMD (RDNA 2) menjadikan Exynos salah satu prosesor dengan kemampuan grafis yang mampu bersaing di kelas premium.

4. Dukungan Kamera Resolusi Tinggi

Chipset flagship dari Exynos mendukung hingga ratusan megapiksel, serta kemampuan merekam video 8K, fitur yang sangat penting bagi pengguna dengan kebutuhan fotografi dan videografi mobile.

5. Integrasi Modem 5G

Mulai dari Exynos 990, Samsung mulai menyematkan modem 5G yang terintegrasi langsung ke dalam chipset, menghemat ruang dan daya.

Perbandingan dengan Chipset Lain

Salah satu topik yang kerap menjadi perdebatan di kalangan pengguna adalah performa Exynos dibandingkan dengan Snapdragon. Beberapa tahun terakhir, varian Galaxy S menggunakan dua versi chipset berbeda berdasarkan wilayah, yaitu Exynos dan Snapdragon.

Pada masa Exynos 990, perbedaan performa, efisiensi daya, dan pengelolaan panas cukup mencolok dibandingkan Snapdragon 865.

Banyak pengguna mengeluhkan suhu tinggi dan penurunan performa (thermal throttling) pada varian Exynos.

Namun, sejak peluncuran Exynos 2100 dan lebih lagi dengan Exynos 2200, perbedaan ini mulai menyempit.

Bahkan, GPU berbasis AMD Xclipse membuka potensi baru bagi Samsung dalam menyuguhkan grafis yang kompetitif, bahkan melebihi Snapdragon dalam beberapa skenario gaming dan rendering visual.

Tantangan dan Kritik

Meskipun memiliki banyak keunggulan, Exynos flagship juga menghadapi sejumlah kritik, terutama dari segi efisiensi daya dan performa GPU di masa lalu.

Konsumen di beberapa wilayah merasa dirugikan karena mendapatkan versi smartphone dengan performa lebih rendah dibandingkan varian Snapdragon.

Samsung menjawab kritik ini dengan memperbaiki desain arsitektur, menggandeng ARM untuk CPU dan AMD untuk GPU, serta mengoptimalkan software agar dapat memanfaatkan hardware secara maksimal.

Masa Depan Exynos Flagship

Dengan pengumuman kerjasama yang lebih erat antara Samsung dan AMD, serta investasi besar dalam R&D, masa depan chipset flagship Exynos tampak menjanjikan.

Samsung diperkirakan akan terus menggunakan GPU berbasis RDNA dalam generasi mendatang, serta berupaya mengejar efisiensi daya sekelas Apple Silicon dan performa multi-core seperti Snapdragon Gen 8.

Selain itu, Samsung juga mulai mengeksplorasi pengembangan SoC (System on Chip) khusus untuk Galaxy, yang mungkin akan membawa peningkatan kustomisasi dan integrasi yang lebih mendalam.

Baca juga: Chipset Exynos Seri Mid-range: Kinerja Andal untuk Smartphone Kelas Menengah

Chipset Exynos Seri Flagship telah mengalami perjalanan panjang dengan berbagai peningkatan signifikan.

Meskipun pernah tertinggal dalam beberapa aspek, komitmen Samsung terhadap inovasi menjadikannya tetap relevan di pasar chipset kelas atas.

Kolaborasi dengan AMD dan peralihan ke desain ARM murni menjadi langkah strategis yang menunjukkan keseriusan Samsung dalam menghadirkan pengalaman premium bagi pengguna perangkat Galaxy.

Bagi pengguna yang menginginkan keseimbangan antara performa, efisiensi, dan fitur terkini dalam satu perangkat, smartphone dengan chipset Exynos flagship kini layak dipertimbangkan kembali, terutama dengan peningkatan yang dibawa sejak generasi ke-11 hingga kini.